Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kain Tenun Bugis Pukau Warga Australia

Ruang Wisma Indonesia yang nota bene adalah rumah Duta Besar RI untuk Australia, disesaki ratusan tamu dari beragam kalangan

Editor: AS Kambie
Dok.Tribun
Suasana pembukaan Pameran budaya Nusantara bertajuk "A Taste of Indonesia" di KBRI Australia, Canberra, Minggu (10/12/2017) 
Dosen Fisip Unhas, Drs H Imran Hanafi MA MEc
Dosen Fisip Unhas, Drs H Imran Hanafi MA MEc (HANDOVER/DOK.FISIP UNHAS)

M Imran Hanafi
Atase Pendidikan KBRI Australia
Melaporkan dari Canberra

  • TRIBUN-TIMUR.COM, CANBERRA - Pameran budaya Nusantara bertajuk "A Taste of Indonesia" yang mengetengahkan beragam jenis kesenian, kuliner, budaya, tarian hingga baju tradisional dari Sulawesi Selatan serta batik Indonesia yang digelar oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra pada tanggal 10 Desember 2017, memukau publik Australia yang tinggal di Ibu Kota Australia.

Ruang Wisma Indonesia yang nota bene adalah rumah Duta Besar RI untuk Australia, disesaki ratusan tamu dari beragam kalangan di Australia yang secara khusus dan antusias hadir untuk melihat kemajemukan budaya Nusantara.

Sejumlah kain tenun, sutera Bugis dan miniatur rumah tradisional dari daerah Sulawesi Selatan dipamerkan di Wisma Indonesia. Bahkan, semua panitianya menggunakan beragam baju bodo yang merupakan pakaian khas di Sulawesi Selatan.

Yang menarik, tarian pembukanya, yaitu Mappadendang dibawakan oleh murid-murid Australia yang sedang mengenyam pendidikan di Telopea Park High School.

Menurut Caecilia Legowo selaku tuan rumah, acara ini bertujuan untuk mempromosikan keanekaragaman dan kekayaan seni-budaya serta keindahan kain dari Indonesia.

"Pesona budaya Indonesia tersebut merupakan produk dari berbagai budaya di tanah air. Kemajemukan masyarakat telah menjadi pemersatu masyarakat Indonesia", ujar wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWPl KBRI Canberra, yang tak lain adalah istri dari Dubes RI, Y. Kristiarto S. Legowo.

Untuk memberikan informasi yang lebih mendalam tentang kekhasan Sulawesi dengan segala potensi pariwisatanya, diberikan paparan khusus oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Canberra, M Imran Hanafi, yang memang berasal dari Kota Makassar.

Menurut Imran, panggilan akrab pria yang selama ini berprofesi sebagai dosen Universitas Hassanudin, rata-rata kuliner dari Sulawesi Selatan memang sangat mudah menggoda lidah siapa pun karena kelezatannya. Suguhan masakan dari daerah Sulsel pada acara ini bertujuan agar publik Australia dapat lebih mengenal potensi kekayaan budaya (termasuk kuliner) Provinsi Sulsel.

Suasana promosi budaya Indonesia ini juga dimeriahkan oleh atraksi peragaan busana yang mengetengahkan baju batik Toraja dan tenun serta bordir dari beberapa daerah, yakni NTT dan Tasikmalaya, karya desainer tanah air yang secara khusus didatangkan langsung dari tanah air, yakni Handy Hartono, Rudy Chandra, Nita Senoadji dan Defrico Audy.

Dalam acara ini disuguhkan pula kuliner otentik khas Makasar, yakni Coto Makasar, Pallumara, Palubutung, Roko-roko Unti, dan Jalang Kote. Meski umumnya baru pertama kali mencicipinya, warga Australia yang hadir sangat menikmatinya.

Salah satu pengunjung, yakni Ketua Women's International Club (WIC) Canberra, Lindy Ross, memberikan pujian terhadap program DWP KBRI Canberra ini.

"Kombinasi dan perpaduan acara antara pertunjukan budaya, kuliner dan peragaan busana batik, sangat menarik perhatian saya. Saya akan berwisata ke Jawa, Sulawesi dan Kalimantan. Pasti akan menjadi pengalaman menarik untuk saya guna mengenal lebih dekat negara tetangga terdekat Australia", imbuh orang nomor satu di WIC yang beranggotakan ratusan wanita berpengaruh di Canberra ini.

Sementara itu, pengunjung lainnya, Teressa Zarlenga mengaku bahwa acara promosi budaya ini sangat menakjubkan. "It is absolutely a wonderful cultural promotional program", ujarnya.

Selain masyarakat Australia, hadir pula Duta Besar negara sahabat yakni Guatemala dan Malaysia serta sejumlah istri Dubes asing, yakni Perancis, Denmark, Jepang, Meksiko, Singapura, Brunei Darussalam dan sebagainya, juga hadir, selain beberapa diplomat Australia yang pernah bertugas di Jakarta.(*) hi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved