Pemuda Maros Diharap Memakmurkan Masjid
Kemakmuran masjid bukan hanya dalam perspektif ibadah saja, namun juga Ghairu Mahdoh dalam persfektif pemberdayaan kehidupan masyarakat.
Penulis: Ansar | Editor: Ardy Muchlis
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Sekertaris Lembaga Takmir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTM-PBNU), KH Ibnu Hazein berharap, pemuda menjadi garda terdepan dalam memakmurkan dan meramaikan masjid.
Kemakmuran masjid bukan hanya dalam perspektif ibadah saja, namun juga Ghairu Mahdoh dalam persfektif pemberdayaan kehidupan masyarakat.
Hal ini dikatakannya saat menghadiri kegiatan Pelatihan Pemuda Pelopor tahun 2017 oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Maros, di aula kantor Depag Lama, Turikale, Selasa (5/12/2017).
"Masjid adalah tempat berkomunikasi dengan khalik, menyebarkan risalah Islam, dan tempat perjuangan mewujudkan rahmatan lil alamin," katanya.
Dia menjelaskan, zaman kejayaan Islam itu sekitar 750 Masehi sampai 1258 Masehi.
Kejayaan itu terjadi saat masa para filusuf, ilmuwan dan insinyur di dunia Islam berkontribusi banyak terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan.
"Masa kejayaan Islam itu ada dimasa kekhalifaan Bani Abbasyiah, tepatnya dibawah pemerintahan Khalifah Al-Ma’mun ar-Rasyid," katanya.
Al Ma’mun telah disebut mampu membawa Islam dekat dengan sains untuk pertama kalinya. Khalifah Al-Ma’mun inilah pelopor kemajuan sains Islam.
Hal ini terbukti ketika meraih kemenangan perang di Byzantium, khalifah Al-Ma’mun meminta ganti rugi perang bukan berupa emas melainkan salinan buku astronomi karya Ptolemeus yang berjudul Almagest.