Setya Novanto Diburu KPK, Nurdin Halid Minta Ketua Umum DPP Golkar Taat Hukum. Sebut Ada Badai
Lima penyidik KPK dibantu 25 personel Brimob mendatangi kediaman pribadi Novanto di Jakarta hingga Kamis (16/11/2017) dini hari.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM - Posisi Ketua Umum DPP Golkar Setya Novanto masih misterius. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerbitkan surat perintah penahanan terhadap Ketua DPR RI itu.
Lima penyidik KPK dibantu 25 personel Brimob mendatangi kediaman pribadi Novanto di Jakarta hingga Kamis (16/11/2017) dini hari.
Namun Novanto menghilang. Penyidik KPK hanya diterima istri Novanto.
Kemana sang ketua umum?
Baca: Setya Novanto Menghilang, Pengacara: Beliau Tidak Ikhlas Diperkosa!
Baca: Wow! Ada Sayembara Berhadiah Rp 10 Juta Bagi Yang Infokan Posisi Setya Novanto
Baca: 4 Fakta Upaya KPK Menangkap Setya Novanto, No.3 Mengejutkan
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Idrus Marham, yakin Ketua DPR Setya Novanto tidak menghindari penjemputan paksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tadi malam, Rabu (15/11/2017).
"Tentu kita akan berusaha semaksimal mungkin dan sekali lagi bapak Novanto itu tidak lari," ujar Idrus kepada wartawan di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2017).
Idrus yakin Setya Novanto akan segera memenuhi panggilan dari KPK dalam waktu dekat.
Dirinya memiliki keyakinan Setya Novanto akan bertindak kooperatif terhadap penyidik KPK.
"Ya karena tidak lari maka kami punya keyakinan ini hanya masalah waktu aja nih. Banyak masalah ini pasti akan baik semua nanti," tegas Idrus.

Idrus malah berpikir bahwa Setya Novanto mungkin sedang beristirahat pada malam saat penjemputan paksa dari KPK.
"Gak menghindar, mungkin malam masih istirahat," tambah Idrus.
Sejak Rabu (15/11/2017) malam, penyidik KPK mulai melakukan upaya penangkapan terhadap Setya Novanto, tersangka kasus korupsi e-KTP. Namun Setya Novanto tidak berada di rumahnya.