BumDes Konveksi Laskap Luwu Timur Terancam Bubar, Ini Masalahnya
Awalnya, Pemkab menjanjikan 3.000 pasang seragam sekolah gratis SD dan SMP untuk dijahit BumDes Maju Bersama.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan TribunLutim.com, Ivan Ismar
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Badan Usaha Milik Desa (BumDes) Maju Bersama Desa Laskap, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) terancam bubar.
Pasalnya, pengurus inti BumDes usaha konveksi itu, antara lain, direktur utama, sekretaris, bendahara dan manajer unit usaha konveksi sudah mengajukan pengunduran diri ke Desa Laskap.
Masalahnya, pengurus menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur tidak komitmen dan mendukung keberadaan BumDes.
Baca: Tunggakan Peserta BPJS Mandiri di Luwu Timur Capai Rp 4,3 Miliar, Ini Sebabnya
Awalnya, Pemkab menjanjikan 3.000 pasang seragam sekolah gratis SD dan SMP untuk dijahit BumDes Maju Bersama.
Hanya saja, itu hanya sebatas janji. Sebanyak 13 ribu pasang seragam gratis itu seluruhnya dikerjakan di Surakarta, Jawa Tengah.
Direktur BumDes Maju Bersama, Firman Udding mengatakan BumDes ini memberdayakan warga lokal melalui usaha konveksi.
Pihaknya menyarankan pemerintah menggandeng BumDes sesuai visi pemerintah memberdayakan warga lokal.
Baca: Kenapa Harus Urus e-KTP? Ini Kata Sekda Luwu Timur
"Tapi ini kok tidak ada dukungan dari pemerintah, malahan seperti mau dimatikan," katanya kepada TribunLutim.com di Malili, Rabu (8/11/2017).
Menurutnya, mustahil BumDes yang memberdayakan 30 warga lokal sebagai karyawan maju tanpa dukungan pemkab.
"Harapan kami sangat besar untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat desa melalui BumDes ini," ucapnya.
Sebelumnya, Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur, Thorig Husler dan Irwan Bachri Syam membuat program pembagian seragam gratis untuk murid SD dan siswa SMP.
Seragam berupa topi, satu set seragam dan sepatu itu sekitar 13 ribu pasang dengan anggaran yang disiapkan Rp 2 miliar dari APBD 2017.