Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ambassador for Woman and Girl Australia Kunjungi Makassar, Ini yang Dilakukan

Untuk berdiskusi dengan kelompok inklusi di Kecamatan Ujung Tanah, dalam hal ini kelompok waria dan transgender.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Suryana Anas
Ambassador for Woman and Girl Australia Kunjungi Makassar, Ini yang Dilakukan - amb1_20171101_211109.jpg
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
Duta Besar Perempuan dan Anak Pemerintah Australia, Sharman Stone menjadi pembicara pada dialog warga yang berlangsung di kantor Camat Panakkukang, Makassar, Rabu (1/11/2017). Dialog bersama warga Kecamatan Panakkukang tersebut membahas Upaya Pencegahan Kawin Anak di Kecamatan Panakkukang. Dengan isu perkawinan anak yang sangat kompleks, menunjukkan pentingnya memperhatikan masalah perkawinan anak di wilayah urban dengan fokus pada peran kelembagaan formal dan non formal. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Ambassador for Woman and Girl Australia Kunjungi Makassar, Ini yang Dilakukan - amb2_20171101_211142.jpg
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Duta Besar Perempuan dan Anak Pemerintah Australia, Sharman Stone menjadi pembicara pada dialog warga yang berlangsung di kantor Camat Panakkukang, Makassar, Rabu (1/11/2017). Dialog bersama warga Kecamatan Panakkukang tersebut membahas Upaya Pencegahan Kawin Anak di Kecamatan Panakkukang. Dengan isu perkawinan anak yang sangat kompleks, menunjukkan pentingnya memperhatikan masalah perkawinan anak di wilayah urban dengan fokus pada peran kelembagaan formal dan non formal. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Ambassador for Woman and Girl Australia Kunjungi Makassar, Ini yang Dilakukan - amb3_20171101_211210.jpg
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Duta Besar Perempuan dan Anak Pemerintah Australia, Sharman Stone menjadi pembicara pada dialog warga yang berlangsung di kantor Camat Panakkukang, Makassar, Rabu (1/11/2017). Dialog bersama warga Kecamatan Panakkukang tersebut membahas Upaya Pencegahan Kawin Anak di Kecamatan Panakkukang. Dengan isu perkawinan anak yang sangat kompleks, menunjukkan pentingnya memperhatikan masalah perkawinan anak di wilayah urban dengan fokus pada peran kelembagaan formal dan non formal. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Ambassador for Woman and Girl Australia Kunjungi Makassar, Ini yang Dilakukan - sharr_20171101_205847.jpg
TRIBUN TIMUR/FAHRIZAL SYAM
Ambassador for Woman and Girl Australia, Dr Sharman Stone berkunjung ke Kota Makassar, tepatnya di Kantor Camat Ujung Tanah, Jl Sabutung Baru Makassar, Rabu (1/11/2017).

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ambassador for Woman and Girl Australia, Dr Sharman Syone berkunjung ke Kota Makassar, tepatnya di Kantor Camat Ujung Tanah, Jl Sabutung Baru Makassar, Rabu (1/11/2017).

Kedatangan Sharman yang didampingi Konjen Australia untuk Makassar, Richard Mathew ini untuk berdiskusi dengan kelompok inklusi di Kecamatan Ujung Tanah, dalam hal ini kelompok waria dan transgender.

Acara yang dilaksanakan oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sulawesi Selatan ini menghadirkan para kelompok inklusi, perwakilan Pemerintah Kota Makassar, dan juga tokoh-gokoh yang memberi kepedulian kepada kelompok inklusi khususnya waria dan transgender.

Camat Ujung Tanah, Andi Unru dalam sambutannya mengatakan, kelompok inklusi waria dan transgender adalah kelompok minoritas yang keberadaannya harus dihargai seperti mayoritas orang lainnya.

"Mereka ini minortitas, kelompok inklusi tapi mudah-mudahan mereka bisa eksklusif menata hidupnya ke depan. Kami pemerintah kecamatan berusaha hidup bersama mereka, bahkan memberi mereka ruang bagaimana untuk bisa hidup normal seperti kita semua," kata Andi Unru.

Ia mengatakan, kelompok waria dan transgender adalah manusia sama seperti kita semua sehingga tak boleh didiskriminasi, dan dianggap sebagai masalah.

"Kami ajak hidup bersama, sehingga kita beri kemudahan fasilitas, salah satunya lapangan kerja. Kami beri kemudahan mengurua surat izin usaha, kami komitmen memberi layanan dan tak mempersulit mereka dapat izin usaha," kata Andi Unru.

Ia juga mengatakan, para waria di Ujung Tanah tidak lagi seperti potret waria zaman dulu yang terkenal karena menjadi pekerja seks komersial dan mangkal di jalan-jalan Kota Makassar.

"Di sini mereka membuka usaha, dan juga banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial yang setiap tahun kami laksanakan. Saya juga ajak mereka mendukung program-program kota Makassar," tandasnya.

Sementara itu, Sherman mengungkapkan dukungannya terhadap kelompok inklusi di Kota Makassar.

"Pemerintah Australia mendukung hak asasi manusia termasuk waria katena semua manusia punya hak masing-masing. Australia mau bekerjasama dengan jaringan supaya tak ada diskriminasi dalam aspek apapun termasuk dalam mendapat pekerjaan," pungkas Sherman. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved