Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polda Sulsel Diduga Leceh PMII, Usman Sofyan: Rapatkan Barisan!

Ciko sapaan Ashari Bahar menilai polisi memperlihatkan sikap arogansi terhadap organisasinya itu

Penulis: Abdul Azis | Editor: Suryana Anas
HANDOVER
Aktivis PMII Makassar 

Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Azis Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Umum PC PMII Makassar, Ashari Bahar, mengecam perlakuan Polda Sulsel yang dianggapnya merendahkan PMII secara institusi.

Ciko sapaan Ashari Bahar menilai polisi memperlihatkan sikap arogansi terhadap organisasinya itu. Demikian rilis diterima Tribun Timur, Selasa (31/10/2017).

"PMII mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari pihak kepolisian. Kami diundang datang ke Polda jam 10 pagi dan sebagai bentuk penghargaan kepada institusi negara, kami menghadiri undangan tersebut," tegas Ciko, Selasa.

Terlebih pernyataan Direktorat Intelkam Polda Sulsel, kata Ciko, yang mengatakan PMII mencari sensasi melalui pesan Whatsapp yang beredar. Hal itu yang tidak bisa kami terima dan akan kami sikapi sampai tuntas.

"Kami sudah dipukuli oleh pihak mereka dan bahkan patah kaki. Kami disebut lagi mencari sensasi, ini merendahkan PMII secara institusi. Kami tegaskan PMII bukan organisasi yang mencari simpati apalagi cari sensasi," tegas Ciko.

Ciko menjelaskan, setelah sampai di Mapolda Sulsel, pengurus PMII diarahkan bertemu dengan Kapolda Sulsel di Warkop Dg Anas Jl Pelita Raya. Namun Ciko dengan tegas menolak bertemu Kapolda Sulsel di warkop itu.

"Sebagai Kader Muda Nahdlatul Ulama (NU) kami diajari menghargai undangan dan institusi negara. Sebagai salah satu organisasi terbesar di Indonesia tidak sepantasnya Polda Sulsel memperlakukan PMII seperti ini," kata Ciko.

"Diundang datang kami datang namun tiba-tiba dipindahkan tempatnya di lokasi kami anggap tidak layak untuk bertemu secara resmi. Dan kami menunggu di polda sampai jam 13.00 namun pihak kepolisian tidak menemui kami," ujarnya.

Sementara, Mabincab PMII Makassar, Usman Sofyan yang turut mendampingi pengurus PMII Makassar memenuhi undangan Polda Sulsel juga kecewa dengan perlakukan tersebut.

"Polda jangan seenaknya dong seperti itu, adik-adik kami sudah dipukuli seperti preman bahkan ketua cabang menjadi korbannya. Kami diundang ke Polda, kami datang, tiba-tiba diarahkan ke warkop, tidak mungkinlah kami bertemu di warkop, kami hanya mau bertemu secara resmi," ujar Usman.

Mantan Ketua I PKC PMII Sulsel itu juga mengingatkan kepada pihak kepolisian untuk menghargai budaya Sulsel, yakni Sipakatau dan Sipakalebbi.

"Ini Sulsel bung, tidak boleh seenaknya seperti itu. Ada budaya Siri’ disini. Dan sebagai mabincab saya minta PMII se Makassar, dari rayon, komisariat dan cabang untuk menyikapi pelecehan ini dengan serius. Rapatkan Barisan untuk meminta pertanggungjawaban pihak kepolisian," tegas Usman.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved