Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tinjau Rel Kereta Api Barru, Ini Janji Menteri Budi

Budi bersama pejabat Dirjen Perhubungan tiba dengan menumpangi helikopter dan mendarat di Lapangan Mangkoso.

Penulis: Akbar | Editor: Imam Wahyudi
akbar/tribunbarru.com
Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi meninjau proyek Rel Kereta Api (RKA) di Desa Ajjakkang, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru, Jumat (27/10/2017). 

Laporan Wartawan TribunBarru.com, Akbar HS

TRIBUNBARRU. COM, SOPPENG RIAJA - Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi meninjau proyek Rel Kereta Api (RKA) di Desa Ajjakkang, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru, Jumat (27/10/2017).

Budi bersama pejabat Dirjen Perhubungan tiba dengan menumpangi helikopter dan mendarat di Lapangan Mangkoso.

Dia disambut langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Barru, Ir Suardi Saleh dan Satker pembangunan RKA Barru, Henry serta pejabat OPD dan Forkopimda Pemkab Barru.

Budi mengungkapkan, progres pembangunan Rel Kereta Api (RKA) di Barru secepatnya akan diselesaikan, yakni sepanjang 47 tujuh kilometer dari Pekkae menuju pelabuhan Garongkong.

"Hari ini kita mengunjungi dan memastikan proyek 47 tujuh kilometer yang ada di sekitar Barru ini yang bisa dilaksanakan dalam dua tahun ini," kata Budi usai meninjau progres RKA di Desa Ajjakkang.

Ia menyebutkan, proyek yang akan dilaksanakan dalam dua tahun tersebut, Pemerintah menyiapkan Dua Triliun Rupiah untuk bisa menyelesaikan bangunan RKA sepanjang 47 Kilometer itu.

"Dalam proyek pembangunan dua tahun itu, Pemerintah menyediakan dua Triliun, untuk tahun ini sebanyak 1,4 Trilun dan tahun depan 600 Miliar. Harapannya agar bisa diselesaikan sepanjang 47 Kilometer sampai ke Pelabuhan Garongkong," katanya.

Proyek tersebut, kata Budi, akan dimulai dengan menggunakan fasilitas logistik.

"Kita akan mulai proyek ini dengan menggunakan fasilitas RKA itu untuk logistik. Logistik yang digunakan paling tidak ada tiga pabrik semen yakni Bosowa, Fajar dan Conch," ujar Budi.

Selain itu, lanjut Budi, Pemerintah juga akan bekerja sama dengan investor swasta atau KBBU dalam menyelesaikan progres pembangunan RKA tersebut.

"Setelah kita selesaikan ini (progres RKA 47 Kilometer), kita akan bekerja sama dengan investor swasta yang asalnya bisa dari daerah di Indonesia maupun luar Negeri," ucapnya.

"Kita melakukan itu, agar ke depan kita bisa mendapatkan income, untuk mengangkut stun dan wiga, sehingga kita harapkan proyek ini bisa menjadi proyek KBBU atau kerja sama pihak swasta dan Pemerintah," sambung Budi.

Dia beralasan, bahwa proyek tersebut ingin dijadikan sebagai proyek KBBU karena pihak Pemerintah memiliki maksud tertentu.

"Kita tahu, banyak dana yang dibutuhkan dan APBN tidak cukup untuk mengkafer semuanya, oleh karenanya kita akan mengajak investor swasta untuk bekerja sama melakukan pembangunan RKA ini," lanjut Budi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved