Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Antisipasi Ritual 'Haji' Bawakaraeng, Tagana Gowa Tutup Jalur Pendakian

Tradisi ritual 'berhaji' ke Gunung Bawakaraeng masih menjadi kepercayaan masyarakat sekitar Gunung Bawakaraeng secara turun temurun.

Penulis: Waode Nurmin | Editor: Ardy Muchlis
HANDOVER
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar memantau pendakian di Gunung Bawakaraeng Kabupaten Gowa kamis (17/8/2017) 

Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin

TRIBUN-TIMUR.COM,SUNGGUMINASA- Tradisi ritual  'berhaji' ke Gunung Bawakaraeng masih menjadi kepercayaan masyarakat sekitar Gunung Bawakaraeng secara turun temurun.

Setiap tahunnya ada belasan warga baik itu dari Kabupaten Sinjai, Bantaeng bahkan Gowa yang mendaki ke gunung tersebut.

Mereka percaya dengan naik ke Gunung Bawakaraeng maka sama halnya berhaji ke Mekkah.

Namun ritual itu juga selalu mendatangkan korban yang tidak sanggup turun atau bahkan tersesat.

Untuk mengantisipasi itu, pihak Pemerintah Gowa melalui Tagana Gowa menyiagakan beberapa anggota di jalur pendakian Gunung Bawakaraeng.

Koordinator Tagana Gowa, Dedi Sugiawan mengatakan pihaknya sudah melakukan penutupan jalur pendakian dengan menempatkan anggota.

"Kita siagakan di jalur Gowa, Sinjai dan Bantaeng. Karena mereka juga pintar, kalau ditutup di jalur Gowa mereka lewat Sinjai atau Bantaeng. Jadi kita siagakan anggota " katanya kemarin.

Dedi menambahkan jika penutupan jalur mulai mereka lakukan sejak tanggal 27 Agustus lalu hingga Minggu (3/9).

"Kita juga bekerjasama dengan aparat pemerintahan dari Sinjai dan Bantaeng untuk menghalau mereka naik. Karena biasa itu kalau sudah naik terus turun ada mi itu yang tidak bisa jalan. Dua tahun lalu saja ada nenek-nenek yang harus kita tanduh bawa turun, karena umur-umur 65-an yang banyak naik," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved