Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

CITIZEN REPORTER

Mahasiswa Biologi Unhas Kibarkan Merah Putih di Puncak Lolai Toraja Utara

Salah satu pelajaran berharga yang dapat dipetik dari masyarakat toraja adalah sikap toleransi

Penulis: CitizenReporter | Editor: Suryana Anas
CITIZEN REPORTER
Rumah Kepemimpinan Regional 7 Makassar bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas Hasanuddin, Pemuda Toraja dan Warga Lolai Toraja Utara Melakukan pengibaran Sang Saka Merah Putih di Puncak Negeri di Atas Awan, TongkonanLempeLolai, Toraja Utara. 

Citizen Reporter, Fikrang Barru melaporkan dari Lolai Toraja Utara

17 Agustus 2017, Rumah Kepemimpinan Regional  7 Makassar bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas Hasanuddin, Pemuda Toraja dan Warga Lolai Toraja Utara Melakukan pengibaran Sang Saka Merah Putih di Puncak Negeri di Atas Awan, TongkonanLempeLolai, Toraja Utara.

Rumah Kepemimpinan adalah institusi strategis milik Bangsa yang memiliki kepedulian terhadap persoalan kepemudaan dan kepemimpinan.Rumah Kepemimpinan berkomitmen untuk menjadi institusi yang bersifat non partisan, non-profit, terbuka, profesional, relijius, dan menjunjung tinggi kebersamaan.

Salah satu binaan dari Rumah Kepemimpinan adalah 25 Mahasiswa Berprestasi di Universitas Hasanuddin

Pengibaran bendera merah putih dilaksanakan dengan penuh Khitmat meski ditengah terik matahari.prosespengibaran ini merupakan perwujudan dari bentuk kebhinnekaan Indonesia yang terdiri atas berbagai suku, agama dan ras yang berbeda tapi tetap satu, Dalam kegiatan ini di Ikuti oleh pemuda pemudi dari berbagai daerah, suku dan agama. Seperti  Pemuda Islam Gorontallo, Pemudi Kritiani Toraja, Pemuda Pemudi Barru, Makassar, Maros, Gowa dan Belopa.

Kegiatan ini dirangkaikan dengan Diskusi dengan salah satu tokoh masyarakat yang ada di Dusun Lolai.Dalam Diskusi ini beliau menjelaskan tentang kebudayaan asli toraja, seperti kasta-kasta masyarakat toraja, aturan aturan kebudayaan dan Upacara-upacara adat. Hal lain yang dijelaskan dalam diskusi ini adalah sebuah prinsip asli dari masyarakat toraja yaitu “Ketika anda ada didalam maka jadilah seekor Kambing tetapi ketika anda ada diluar maka jadilah seekor Banteng”.

Prinsip ini menunjukkan sikap rendah hati dari masyarakat toraja yang dibarengi oleh sikap Kepemimpinan yang tegas, arif dan Bijaksana.

Salah satu pelajaran berharga yang dapat dipetik dari masyarakat toraja adalah sikap toleransi, saling menghargai dan menghormati antar umat beragama.

 “ketika ada ummat lain selain kriten seperti ummat Islam hendak melakukan Ibadah maka kami mengecilkan musik atau mematikan musik tersebut” Ujar Salah Satu Tokoh Masayarakat Dusun Lolai.

Selain itu sikap saling menghargai juga dirasakan oleh peserta Rumah Kepemimpinan dan pemuda pemudi dari berbagai daerah dengan bentuk pelayanan masyarakat toraja  yang memisahkan piring Ummat Islam dengan Kristen. Sebab meraka tahu bahwa piring yang mereka pakai sering sebagai wadah makanan berbahan dasar daging babi sedangkan Ummat Islam diharamkan memakan Daging Babi, Itulah mengapa mereka memisahkan piring mereka tersebut.

Sikap masyarakat Toraja dalam hal toleransi, saling menghargai dan menghormat antar ummat beragama, suku dan ras dapat menjadi Contoh bagi seluruh masyarakat diseluruh daerah di Indonesia.“Semoga Kedamaian di Toraja ini dapat tetap terjaga meski kami sekarang terdiri dari berbagai agama, ras dan suku” Harap Salah Satu Tokoh Masayarakat Dusun Lolai yang menjadi Narasumber dalam kegiatan Diskusi waktu itu.

”Perbedaan bukan menjadi penghalang tapi dapat menjadi kekuatan yang Besar ketika kita BERSATU”. “Dirgahayu Republik Indonesia ke-72”. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved