Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PKB Tolak Pelaksanaan FDS di Luwu Timur, Ini Alasannya

PKB berharap kepada Dinas Pendidikan Luwu Timur tidak gegabah dalam menerapkan Permendikbud.

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Mahyuddin
ivan/tribunlutim.com
Sekertaris DPC PKB Luwu Timur, Marwan Ahmad. 

Laporan Wartawan TribunLutim.com, Ivan Ismar

TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Elite PKB Luwu Timur menolak pelaksanaan Full Day School (FDS).

Itu disampaikan Sekertaris DPC PKB Luwu Timur, Marwan Ahmad kepada TribunLutim.com, Kamis (10/8/2017).

Menurutnya, FDS akan mematikan sekolah yang berbasis agama termasuk TPQ maupun TPA dan pondok pesantren.

"Kebijakan ini tidak berpihak pada pendidikan agama," kata Marwan dalam pesan WhatsApp.

Ia menambahkan, kebijakan FDS yang ingin diterapkan Kementrian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) RI dengan penerapan delapan jam alokasi waktu, tidak sedikitpun mengarah pada pendidikan karakter.

Baca: Temukan Ini Saat Reses di Wawangriu, Anggota DPRD Luwu Timur Geram

"Justru akan menimbulkan kejenuhan pada peserta didik," tuturnya.

PKB berharap kepada Dinas Pendidikan Luwu Timur tidak gegabah dalam menerapkan Permendikbud.

Diberitakan sebelumnya, SMAN 1 Tomoni, Luwu Timur, sudah menerapkan sistem lima hari sekolah.

Program itu diterapkan sejak tanggal 24 Juli 2017 di sekolah beralamat Jl Trans Sulawesi, Kelurahan Mandiri, Kecamatan Tomoni.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved