Keluarga Korban Crane Asal Sidrap Tagih Janji Kerajaan Arab Saudi
Akibat insiden crane maut tersebut, mata sebelah kiri Saharmi divonis oleh dokter di Arab Saudi dan Indonesia, tak bisa lagi melihat.
Penulis: Amiruddin | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNSIDRAP.COM, MARITENGNGAE - Jamaah haji asal Sidrap, Saharmi Bin Umar Passire, yang menjadi korban jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, pada Jumat (11/9/2015), dua tahun silam, hingga kini belum mendapatkan santunan dari pemerintah Arab Saudi.
Padahal sebelumnya, pihak kerajaan Arab Saudi telah berjanji akan menyantuni korban yang tertimpa crane tersebut, termasuk Saharmi.
Putra sulung Saharmi, Sudarmin, berharap pemerintah Arab Saudi segera membayar santunan yang dijanjikan kepada orang tuanya.
"Kami sekeluarga berharap pemerintah Arab Saudi segera membayar santunan yang dijanjikan. Apalagi tragedi itu sudah terbilang lama, dan sekarang sudah masuk lagi musim haji," kata Sudarmin kepada TribunSidrap.com, Selasa (1/8/2017).
Akibat insiden crane maut tersebut, mata sebelah kiri Saharmi divonis oleh dokter di Arab Saudi dan Indonesia, tak bisa lagi melihat.
Betis dan mata Kepala SD Negeri 7 Pangkajene Sidrap itu, sampai kini juga masih sering merasakan sakit.
"Kalau memang kerajaan Arab Saudi ingin menyantuni korban crane, saya kira sudah saatnya diberikan. Jangan sampai korban crane tersebut terus menunggu tanpa kejelasan," ujarnya.
Sekadar diketahui, insiden jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, terjadi jelang Salat Magrib, pada Jumat (11/9/2015).
Sedikitnya 53 orang tertimpa crane maut tersebut, termasuk jamaah haji asal Indonesia.