Keberadaan 21 Koper Coral Hidup asal Makassar yang Disita Masih Misteri
Informasi yang dihimpun tribun, ada 21 koper penumpang peswat berisi coral hidup digagalkan di Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali, Kamis (27/7/2017) ma
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Ardy Muchlis
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-- Hingga kini, 21 koper yang berisi terumbu karang (Coral) asal Makassar yang diduga digagalkan di Denpasar, masih misteri keberadaannya.
Pasalnya, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulsel, tidak akui jika dugaan penggagalan Coral asal kota Makassar itu, digagalkan di Denpasar.
"Kami belum mengetahui itu, namun jika hal itu terjadi maka penyelidikannya di Denpasar Bali," kata Kabid Teknis BKSDA Sulsel, Fery Liuw, Sabtu (29/7/2017).
Informasi yang dihimpun tribun, ada 21 koper penumpang peswat berisi coral hidup digagalkan di Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali, Kamis (27/7/2017) malam.
Sumber tribun yang enggan sebutkan identitas mengaku, bukan saja 21 koper berisi coral hidup yang berhasil dikirim dari Makassar, tapi ada 32 koper coral.
Koper-koper tersebut rencananya dikirim ke daerah Jawa.
Salah satunya, tujuan ke Banyuwangi melalui jalur darat, melewati bandara Denpasar dan lalu Banguwangi.
Disebutkan, 32 koper Coral itu dimiliki empat pengusaha di Makassar.
Seperti pengusaha D dan M punya 11 koper, Y dan B punya 15 koper dan 6 box.
Tapi kemudian, pengungkapan hanya berhasil untuk koper milik Y dan B yang totalnya ada 21 koper, sedangkan koper D dan M diduga kuat berhasil lolos.
Fery yang ditemui beberapa wartawan mengaku jika informasi itu sendiri baru diketahui setelah ada wartawan yang menanyakan hal tersebut kepadanya.
"Info ini saja saya dapat dari wartawan, saya juga baru kembali dari Jakarta," ujar Fery saat ditemui dikantor BKSDA Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar. (dal)