Lagi Tren, Alumnus UIN Ini Promosi Celana Cutbray Lewat Instagram
Potongan celana yang melebar di bagian lutut ke bawah ini kini mendapat sedikit sentuhan modifikasi
Penulis: Nurul Adha Islamiah | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur Nurul Adha Islamiah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Dunia fesyen selalu berputar. Tidak menutup kemungkinan, tren zaman dulu kembali dilirik oleh masyarakat saat ini maupun yang akan datang. Contohnya, celana model cutbray yang sempat diminati pada tahun 70-an kini mulai kembali menjadi tren.
Model potongan celana yang muncul sejak abad 19 tersebut memiliki potongan yang cocok untuk berbagai postur tubuh. Karena kelebihannya itu, celana cutbray jadi mudah di padupadankan dengan berbagai pilihan busana.
Potongan celana yang melebar di bagian lutut ke bawah ini kini mendapat sedikit sentuhan modifikasi seperti panjangnya yang dibuat tanggung tidak sampai mata kaki. Bahkan ditambahkan ornamen ombre yang memiliki kemiripan dengan rawis atau disebut cutbray ombre.
Salah satu penyedia produk celana cutbray ombre di Makassar adalah Dyaozha yang menawarkan sekaligus promosi melalui akun media sosial instagram @dyaozha.
Owner Dyaozha, Yaya Anwar menjelaskan, celana cutbray saat ini banyak diminati oleh kalangan anak muda.
"Khususnya anak-anak SMA. Meskipun generasi 2000an, mereka sangat meminati celana model 'senapan' ini. Mulai awal tahun sudah banyak yang incar," ungkap Yaya saat ditemui di Agri Festival di Benteng Rotterdam Makassar, Jumat (14/4/2017). Agri Festival berlangsung hingga Minggu (15/4/2017).
Celana cutbray dibanderol seharga Rp 165 ribuan. Ditawarkan dalam pilihan jeans dan jenis kain.
Alumnus Sastra Inggris Universitas Islam Alauddin (UIN) alauddin 2016 ini mendatangkan ragam koleksi cutbray, kulot dan busana tunik dari Bandung dan Jakarta.
Jenis baju komik, blus dengan model lengan terompet dan etnik diakui Yaya kini paling banyak peminatnya. Ragam koleksi busana ditawarkan mulai Rp 100 ribu. (*)