Pemeriksaan Laptop dan Benda Elektronik di Bandara Diperketat
Menurutnya, hal tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - PT Angkasa Pura I (Persero) mulai memperketat proses pemeriksaan barang bawaan calon penumpang, seperti laptop dan barang elektronik lainnya.
Penjagaan ketat tersebut dilakukan di 13 bandara yang dikelola oleh perusahaan, salah satunya di Bandara Sultan Hasamuddin Makassar yang berada di Mandai, Kabupaten Maros.
Comunication head and legal section AP I Bandara Sultan Hasanuddin, Turah Ajiari mengatakan, Senin (3/4/2017) penjagaan ketat tersebut dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan penumpang.
Baca: BREAKING NEWS: Lima Paket Sabu Tujuan Ambon Ditangkap di Bandara Sultan Hasanuddin
"Prosedur pemeriksaan akan dilakukan kepala calon penumpang sebelum menaiki badan pesawat," tulis Turah melalui rilis yang dikrim ke tribunmaros.com.
Menurutnya, hal tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/2765/XII/2010 tentang, tata cara pemeriksaan keamanan penumpang, personel pesawat udara, dan barang bawaan.
Hal tersebut juga berdasarkan surat edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara nomor SE 6 Tahun 2016, tentang prosedur pemeriksaan bagasi dan barang bawaan yang berupa perangkat elektronik yang diangkut dengan mengunakan pesawat udara.
"Semua calon penumpang pesawat wajib untuk mengeluarkan laptop dan barang elektronik lainnya dari bagasi kabin atau tas jinjing penumpang. Selanjutnya aka. diperiksa melalui mesin X-Ray," katanya.
Jika ditemukan ada laptop atau barang elektronik yang telah diperiksa tetapi masih mencurigakan, petugas aviation security (avsec) akan melakukan pemeriksaan secara manual.
Avsec akan meminta calon penumpang untuk menghidupkan dan mengoperasikan laptop dan perangkat elektronik.
Baca: Saat Paket Sabu Bakal Dikirim ke Ambon, CCTV AP Logistik Dimatikan
Saat itu juga, Avsec mengawasi dan melihat hasil pengoperasian laptop dan perangkat elektronik calon penumpang.
"Ini dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan penumpang selama penerbangan. Ini juga cara kami untuk mengantisipasi eskalasi ancaman keamanan penerbangan," katanya.
Turah berharap, bantuan dan kerjasama dari calon penumpang, supaya mengikuti dan mematuhi prosedur pemeriksaan yang ditetapkan.