Menaker RI Latih Kader Ansor, Harus Jago dalam Ketenagakerjaan
bertajuk Kursus Banser Pimpinan (SUSBANPIM) GP Ansor yang berlangsung di aula Balai Latihan Kerja dan Industri (BLKI) Makassar, Jl Taman Makam Pahlaw
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ina Maharani
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - 100 kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor dilatih langsung Menteri Tenaga Kerja RI, Muhammad Hanif Dhakiri.
bertajuk Kursus Banser Pimpinan (SUSBANPIM) GP Ansor yang berlangsung di aula Balai Latihan Kerja dan Industri (BLKI) Makassar, Jl Taman Makam Pahlawan, Sabtu (25/3/2017).
Dalam materinya, Hanif menekankan kepada para kader pemuda Nahdlatul Ulama ini untuk meningkatkan kompetensinya dibidang ketenagakerjaan.
"Kader Ansor tidak hanya kuat di pertahanan, tapi ilmu kewirausahawan juga harus di tekuni, hal ini tentunya untuk menjaga kemandirian bangsa," ujar Hanif.
Di era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) seperti saat ini, bangsa sedang membutuhkan seorang sosok pekerja profesional.
"MEA adalah sebuah kompetisi yang sifatnya bukan alamiah tapi persaingan yang membutuhkan sertifikasi atau pengakuan bagi pekerja tersebut," katanya.
Olehnya ia mengharap kepada kader GP Ansor untuk memiliki keahlian ketenagakerjaan, para kader harus memastikan apa langkah yang akan ditempuh dalam memandirikan bangsa ini.
"Begini, kalau anda jago berkelahi tapi tak punya lisensi, anda tak bisa masuk ring tinju. Kalau tak bisa bertanding bagaimana bisa menang," kata Hani, sembari disambut senyum para kader Ansor.
Lanjut Hanif, kader Ansor tidak perlu khawatir akan lapangan kerja. Pasalnya, data Kementrian Ketenagakerjaan RI mencatata jumlah pengusaha di Indonesia sekitar 1,5 persen dari jumlah jiwa di Indonesia, sehingga banyak peluang bagi kader dan pencari kerja untuk bekerja di perusahaan.
"Membangun bangsa tidak mesti bekerja di pemerintahan, tapi bekerja di perusahaan yang ikut berkontribusi ke pemerintah juga sama dengan membangun bangsa secara profesionalis," tambahnya.
Tak lepas dari itu, setiap pekerjaan yang ditekuni para kader Ansor ia harapkan harus dalam akidah ke Nuan, yakni Alhusunnah Wal Jamaah.
"Kita bisa jadi besar karena keikhlasan. NU sebagai dasar kader, harus berada di depan untuk memberikan manfaat yang baik bagi bangsa dan semua orang," Hanif menambahkan.
Acara tersebut dihadiri petinggi partai PKB di antaranya Ketua PKB Sulsel Azhar Arsyad, Anggota DPR Andi Muawiyah Ramli, mantan Sekjen GP Ansor Syukur Sabang.
SUSBANPIM diikuti oleh perwakilan GP Ansor dari 19 provinsi di Indonesia yakni Sulsel, Kaltim, NTT, Sulbar, Riau, Gorontalo, Jambi, Sultra, Jateng, Kalteng, Sulut, Sumsel, Lampung, Kalsel, Yogyakarta, Jatim, Maluku, Papua dan Papua Barat