Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

HUT ke 347 Sulsel

SYL: Raja-Raja di Sulsel Nasionalismenya Tinggi

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menjelaskan karakteristik raja-raja di sela peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-347 Sulsel

Editor: Suryana Anas
MUH HASIM ARFAH
Syahrul Yasin Limpo dalam pidatonya pada Peringatan Hari Jadi ke 347 Sulsel di Phinisi Room, Rabu (19/10/2016). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menjelaskan karakteristik raja-raja di sela peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-347 Sulsel, Hotel Grand Clarion, Makassar, Rabu (19/10/2016).

Syahrul menilai, raja-raja di Sulsel memiliki nasionalisme yang tinggi. Saking nasionalismenya, para raja di Sulsel menolak proyek kereta api dari Belanda.

Setelah pidato di Clarion, Syahrul didampingi Wakil Gubernur Agus Arifin Nu'mang, Kapolda Sulsel Irjen Pol Anton Carliyan, dan legislator provinsi dan Makassar meresmikan patung Sultan Hasanuddin di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar di Mandai, Maros.

HUT Sulsel tahun ini tahun ini diperingati dengan nuansa berbeda. Mengusung tema Membangun Indonesia dari Sulsel peringatan HUT Sulsel kali ini bertabur penghargaan dan pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesi (MuRI).

Sedikitnya, 21 rekor muri dipecahkan oleh dinas di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dalam sebulan terakhir.

Rekor MuRI itu pecah dalam acara Gerakan 1000 Kebaikan (G 1000).

Pemecahan rekor MuRI itu paling banyak dipersembahkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulsel, 10 item.

Selain itu, Syahrul menyematkan 19 penghargaan kepada tokoh Sulsel, termasuk kepada kapolda dan mantan Sekretaris Provinsi Andi Muallim.

Berita selengkapnya dapat dibaca pada edisi cetak Harian Tribun Timur, Kamis (20/10/2016). (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved