Mimpi Makassar Jadi Kota Wisata Halal Tertunda di 2016
Jika Makassar masuk kategori, brandnya akan dipatenkan sebagai kota halal, namun sayang belum beruntung.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mimpi Kota Makassar jadi destinasi Halal Tourism tertunda di 2016 ini. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Badan Promosi Pariwisata Makassar Dr Farid Said, Selasa (27/9/2016).
Diketahui, Kota Makassar baru - baru ini ikut didalam kompetisi Halal Tourism yang diselenggarakan Kementrian Pariwisata RI.
Jika Makassar masuk kategori, brandnya akan dipatenkan sebagai kota halal, namun sayang belum beruntung.
Dr Farid Said sebagai penanggungjawab agenda Makassar sebagai kota Halal harus berlapang dada dengan ini.
"Makassar ikut kompetisi ini hanya dengan modal nekat atau tes -tes aja, 2017 kami komitmen bisa meraih impian itu," ujar Farid.
Ia menjelaskan dalam kompetisi ini, pihaknya bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Makassar memasukkan perwakilan hotel,travel dan pusat restoran yang berbasis pada kehalalan produk.
Salah satunya di Hotel Pesonna Makassar, dimana hotel ini menetapkan bahwa pasangan bukan suami istri tidak diperkenankan menginap di hotel tersebut.
Meski demikian, itu rupanya belum menjadi daya tarik juri untuk menetapakan brand Makassar sebagai kota Halal.
Karena tahun 2016 mimpi sebagai kota Halal tertunda, Pemerintah Makassar kata Farid bakal menggenjot wisata sejarah halal di 2017 mendatang.
Menurutnya dengan memasukkan wisata sejarah Islam Makassar, akan kuat Makassar jadi kota Halal.
Salah satu yang akan di masukkan dalam kompetisi nantinya adalah pekuburan tokoh Islam di Sulawesi Selatan yang ada di Makassar, seperti Syeck Yusuf, Dato Ditiro, dan Dato Ribandang.
"Kalau lombok dikenal dengan seribu masjid, Aceh dikenal Serambi Mekkah, di Makassar Sejarah Islam ada disini dan nyatanya pekuburan tokoh Islam sangat dirawat baik di kota ini," ujar Farid.
Lebih jauh diungkapkan Farid, penetapan brand Kota Makassar tidaklah sempurnah jika Pariwisata Sulawesi Selatan tidak membuat regulasi yang mengikat industri pariwisata di Sulsel termasuk Makassar
Regulasi yang bisa disumbangsikan Pemprov Sulsel dalam hal ini yakni pembentukan Pergub dan akan disempurnakan jadi Perda di Makassar.