Baca Kisah Pilu Shandra Woworuntu, Orang Indonesia yang Jadi Budak Seks di Amerika
Ketika saya melihat perempuan-perempuan itu keluar dari bangunan itu, telanjang dan hanya berbalut handuk
NEW YORK, TRIBUN-TIMUR.COM - Saat Shandra Woworuntu menginjakkan kakinya di Amerika Serikat (AS), ia berharap bisa memulai karier baru di industri perhotelan.
Namun, ia justru dijerumuskan ke dunia prostitusi dan perbudakan seks, dipaksa mengonsumsi obat-obatan, dan mengalami kekerasan.
Setelah berhasil kabur, polisi mengabaikan laporannya.
Konsulat RI juga menolak memberinya bantuan hingga ia jadi gelandangan.
Kisah ini mungkin akan tak tertahankan bagi sebagian pembaca.
[Shandra berbicara dalam sebuah konferensi pers bersama anggota Kongres Ted Poe dan Carolyn Maloney. FOTO: BBC NEWS/GETTY IMAGES]
***
Saya tiba di AS pada minggu pertama Juni 2001.
Bagi saya, Amerika adalah sebuah tempat yang menjanjikan dan memberikan peluang.
Saat saya melangkah menuju imigrasi, saya merasa senang berada di sebuah negara baru, meskipun secara ganjil terasa akrab juga karena sudah mendapat gambaran dari yang dilihat di televisi dan film-film.
Di bagian kedatangan, saya mendengar nama saya dipanggil.
Saya melihat seorang pria yang tengah memegang sebuah plakat dengan foto saya. Bukan soal foto yang saya pedulikan.
Agen penyalur kerja di Indonesia menyuruh saya mengenakan pakaian yang terbuka, tank top atau kaus tanpa lengan.
Orang yang memegang plakat itu tersenyum hangat.
Namanya Johnny, dan saya menyangka ia akan mengantarkan saya ke hotel tempat saya akan bekerja nanti.
Pada kenyataannya, hotel itu berada di Chicago.