Tak Pernah Pacaran, Perempuan ini Tolak Salami Suaminya saat Menikah
Sang istri malu bersalaman dengan suami yang telah sah dinikahinya sesaat setelah selesai ijab kabul pernikahan mereka.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kejadian unik terjadi pada pasangan yang baru saja menikah di Kedah, Malaysia, pada 5 Juni 2015 lalu.
Sang istri malu bersalaman dengan suami yang telah sah dinikahinya sesaat setelah selesai ijab kabul pernikahan mereka.
Dilansir dari media sosial Facebook, dikatakan bahwa si wanita selama ini selalu menjaga dirinya sehingga tidak pernah disentuh oleh lelaki manapun kecuali mahramnya.
Dan keanehan terjadi ketika si istri diminta bersalaman dengan suami sahnya, sang istri malu bersalaman dengan suaminya tersebut.
Kejadian ini mengundang tawa orang sekitar yang menyaksikan acara tersebut, bahkan tante dari si mempelai wanita sampai memaksa memegang tangannya agar mau bersalaman dengan sang suami sah yang baru saja dinikahi.
Melihat kejadian ini sang suami tidak lantas marah, malahan ikut tertawa dengan yang lainnya sambil menepok jidatnya sebagaimana terlihat pada gambar.
[Ilustrasi wanita yang menjaga kesuciannya]
Hikmah yang dapat kita ambil adalah, begitulah seorang wanita yang selalu menjaga dirinya hingga kemudian kehalalannya datang padanya.
Hal ini sangatlah penting, karena menjaga diri tersebutlah kemudian kita menjadi istri salehah nantinya.
Diriwayatkan dalam Sunan Abu Dawud dari Ibnu ‘Abbas Radliallahu Anhu, bahwa Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam ditanya oleh Umar bin al-Khattab Radliallahu Anhu:
“Akan aku informasikan kepadamu harta benda yang terbaik yang bisa seseorang dapatkan, yaitu istri yang baik (salehah). Ketika dia (suaminya) melihatnya dia akan membuatnya senang dan ketika dia diperintah maka akan patuh dan ketika dia ditinggal (jauh dari suami) maka akan menjaga dirinya.”
Begitulah istri malu bersalaman dengan suaminya.
Semoga mereka menjadi keluarga bahagia di dunia dan akhirat.
Syarat Calon Istri
Anda mau menikah? Sebaiknya Anda tidak menikahi enam tipe wanita ini. Sebab hidup Anda bisa runyam, kacau, bahkan penuh masalah. Kebahagiaan di dunia susah didapat, apalagi kebahagiaan di akhirat.