Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

'Ujung-ujungnya', Proyek Raksasa Rintisan SYL, CPI, Jatuh ke Tangan Ciputra

Sebelumnya, proyek rintisan Gubernur Syahrul Yasin Limpo yang telah menghabiskan duit APBD Sulsel Rp 164 miliar ini menuai protes lantaran diduga meny

Editor: Ilham Mangenre
zoom-inlihat foto 'Ujung-ujungnya', Proyek Raksasa Rintisan SYL, CPI, Jatuh ke Tangan Ciputra
ist
Center Point of Indonesia (CPI) Makassar

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM- Ciputra Group melalui tentakel PT Ciputra Surya Tbk akhirnya dipilih sebagai salah satu pengembang yang digandeng PT Yasmin Bumi Asri selaku pemenang tender proyek Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel Center Point Indonesia (CPI) di Makassar, Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, proyek rintisan Gubernur Syahrul Yasin Limpo yang telah menghabiskan duit APBD Sulsel Rp 164 miliar ini menuai protes lantaran diduga menyeleweng, seperti menurut temuan Komite Pemantau Legislatif (KOPEL) Indonesia. [Kopel Tantang Syahrul Bicara Buka-bukaan Soal Korupsi CPI]

Bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan akan mengusut dugaan korupsi yang ada di proyek jumbo ini. [baca: Soal CPI, Abraham Ungkap Bisa Tahan Gubernur]

Menurut Direktur PT Yasmin Bumi Asri, Adityawarman M Kouwagam, CPI akan menjadi ikon kota Makassar. Pembangunannya saat ini sudah sesuai jadwal. Hal ini ditandai dengan sejumlah pekerjaan konstruksi dan reklamasi (penimbunan laut) yang telah dan sedang dikerjakan.

Terkait dipilihnya Ciputra Group yang digandeng untuk membentuk kerjasama operasi atau joint operation (JO) Ciputra Yasmin, karena proyek ini berskala besar dengan tantangan yang kompleks.

“Kami sepakat bekerja sama untuk melengkapi kekuatan yang dimiliki kedua belah pihak. Kami juga telah mengantongi izin-izin lengkap dari instansi terkait," tutur Adityawarman kepada Kompas.com, Jumat (15/5/2015).

Penanggung Jawab Kawasan CPI Soeprapto Budisantoso, menambahkan proyek CPI merupakan bagian dari rancangan induk Kawasan Bisnis Global Terpadu seluas 1.000 hektar.

Berdasarkan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan dengan PT Yasmin Bumi Asri, sekitar 50 hektar lahan reklamasi tersebut akan diserahkan kepada Pemprov Sulsel dari total keseluruhan pengembangan kawasan CPI seluas 157 hektar.

"Berbagai fasilitas umum seperti masjid besar, area terbuka hijau (taman interaktif), kantor pemerintahan, pantai buatan dan lain-lain akan dibangun di atas lahan 50 hektar tersebut,” ungkap Soeprapto.

Selebihnya di atas lahan sekitar 107 hektar, JO Ciputra Yasmin akan mengembangkan kota baru bertajuk CitraLand City LosariMakassar sebagai kawasan modern terintegrasi yang terdiri dari area pemukiman dan area komersial (pusat belanja, hotel, apartemen, perkantoran dan lain-lain).

Progres lapangan

Sementara itu, Associate Director PT Ciputra Surya Tbk Sinyo Pelealu menjelaskan, kegiatan reklamasi darat atau Onshore reclamation pada areal yang tidak memerlukan teknologi tinggi, sudah dikerjakan.

Di atas lahan reklamasi darat ini, akan dibangun kantor pengelola di lokasi CPI dalam waktu dekat agar seluruh timCiputra Yasmin bisa lebih fokus bekerja keras dalam mengembangkan proyek ini.

Untuk kegiatan reklamasi dari arah laut atau biasa disebut Offshore Reclamation, sedang dilaksanakan proses tender yang diikuti oleh enam perusahaan reklamasi terbaik di dunia, masing-masing 2 dua perusahaan dari Belanda yaitu Van Oord dan Boskalis International, dua perusahaan dari Belgia yaitu Jan De Nul dan Dredging International, dua perusahaan dari Tiongkok yakni China Harbour dan Hai Yin, serta satu perusahaan dalam negeri dengan reputasi internasional yaitu PT Pembangunan Perumahan yang saat ini merupakan kontraktor utama proyek pembangunan Terminal Peti Kemas Kali Baru Tanjung Priok di Jakarta.

"Kami juga menggunakan jasa sekaligus dua konsultan reklamasi bertaraf internasional yaitu Witteveen+Bos dan Royal Haskoning DHV dari negeri Belanda," tambah Sinyo.
Rp 3,5 Triliun

Sebelumnya, Direktur Utama PT Ciputra Surya Tbk., Harun Hajadi, mengungkapkan, dana yang dianggarkan untuk pekerjaan reklamasi sekitar Rp 3,5 triliun.

Tahun pertama pengembangan, jelas Harun, berupa perluasan lahan akan menelan dana sekitar Rp 1 triliun.

"Perluasan lahan ini kami targetkan rampung pada 2017 mendatang," pungkasnya. (Hilda B Alexander)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved