Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Apa Hasil Danny ke Hong Kong? Netizen: Cerita Campur Kentut, Tena Harapangg

"Tena harapangg, sangii janji sangi carita tena butti. Habis masyarakat jd korban dan harus mati di jalan, sedangkan anda masih bela"

Editor: Ilham Mangenre
TRIBUN TIMUR/ANSAR
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto di kantor Kejari Jl Amanagappa, Makassar Rabu (13/8/2014). 

TRIBUN-TIMUR.COM- Tagar #MakassarTidakAman jadi trending topic Indonesia di Twitter, kemarin. Di jejaring media sosial Facebook Wali Kota Makassar Danny Pomanto pun banjir kecaman menyoal kekerasan geng motor yang tak kunjung ditangani.

Danny dianggap tidak becus mengurusi keamanan Kota Makassar. Begitupula terhadap Kapolrestabes Makassar Kombespol Fery Abraham.

Padahal keduanya sudah jauh-jauh belajar ke Hong Kong soal penanganan geng motor. [baca: Wali Kota dan Kapolrestabes Makassar Belajar Atasi Geng Motor di Hongkong]

Masih ingat alasan Danny Pomanto ke Hong Kong memboyong Fery Abraham? "Ini upaya Pemkot untuk menangani masalah yang meresahkan (geng motor). Dimana semakin meningkatnya modus operandi oleh ulah geng motor, sehingga metode yang digunakan juga perlu canggih," kata Danny Pomanto kepada Tribun Timur.com via pesan WhatsApp, Selasa (14/10/2014).

Nah, berikut komentar netizen seperti di fanspage Facebook Tribun Timur.com:

Nurliah Lia: hahahaaaa...biar belajar sampai d kutub utara, ga' Ngaruh Kelessssss....t'kadang aparat jg ad d belakang geng motor itu!!!

Reza Hadiwijaya Dynasti: teroris bersenjata lengkap cepat di tanggap, sedangkan bocah SMP anggota geng motor bersenjatakan cuma busur, susahnya minta ampun -,-

Rusdy Uchie: semoga berhasil,karna sudah cukup meresahkan skali

Ridho Story: au ah gelap

Andhika Saputra: Tembak mati dlu anggotanya satu sebagai contoh efek jera

Okhin Mahorpala: #save_makassar

 

Okka Raksanata: Hhh,blajar gitu aja sampe ke hongkong.polisi indo mah banci semua

Muhammad Indra Jaya Tiro: Jalan2 ke disney kaleee

Alam Al Makassary: Tena harapangg, sangii janji sangi carita tena butti. Habis masyarakat jd korban dan harus mati di jalan, sedangkan anda masih belajar.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved