Sudah 41 Ribu Ayam Mati di Sidrap

Berdasarkan laporan dinas peternakan setempat ayam yang mati mendadak hingga siang tadi sudah mencapai 41 ribu ekor. Jumlah tersebut terus bertambah dari sebelumnya. Berdasarkan laporan, dua hari lalu atau Rabu (06/07/2011), jumlah ayam yang mati mendadak berkisar 19 ribu ekor. Jumlah tersebut meningkat hingga 38 ribu, Kamis (07/07/2011).

"Dari jumlah terus bertambah meski sudah ada penurunan. Tetapi cakupan wilayah bertambah dari empat kecamatan menjadi tujuh kecamatan," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel Murtala Ali melalui telepon selularnya (ponsel), Jumat (08/07/2011).

Saat ini, Murtala sudah berada di Sidrap memantau perkembangan bersama tim provinsi.

Dengan perluasan wilayah sebaran penyebaran virus flu burung tersebut, kata Murtala, maka area pemblokiran atau isolasi juga bertambah dari empat titik menjadi tujuh delapan titik.

Untuk meminimalisir bertambahnya penyebaran selain isolasi, dinas peternakan setempat juga mengintensifkan penyemprotan disinfektan hingga radius sekitar 1-2 kilometer (km) dari titik lokasi isolasi.

Selain itu, penyuntikan vaksin ke ayam yang belum terinfeksi flu burung juga  dilakukan kandang per kandang kesetiap wilayah.

Sejumlah rekomendasi juga disampaikan Murtala di antaranya mengimbau seluruh kecamatan memiliki posko penanganan flu burung.

Selain itu, dinas terkait di Sidrap harus menerapkan standar operasi (SOP) yang berkaitan penyebaran flu burung agar tidak berkembang serta koordinasi dan sosialisasi dari bawah ke atas.

"Vaksinasi dan penyemprotan ditingkatkan. Segera dilakukan semacam penyuluhan dari keluarga ke keluarga dengan berkoordinasi dengan asosiasi pengusaha ternak ditingkatkan," jelasnya.(*)