Kursi Pelatih PSM Makassar Kosong, Pengamat Minta Tunjuk Caretaker

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Kursi pelatih kepala PSM Makassar masih kosong sepeninggal Bernardo Tavares.

Manajemen belum mengumumkan pelatih baru maupun pelatih sementara.

Padahal, PSM akan kembali berlatih menghadapi lanjutan Super League 2025/2026.

Yuran Fernandes dan rekan dijadwalkan latihan di Stadion Kalegowa, Kabupaten Gowa, Jumat (10/10/2025).

Usai jeda FIFA Matchday, PSM menjamu Arema FC pada pekan kesembilan Super League di Stadion BJ Habibie, Parepare, Minggu (19/10/2025) pukul 16.30 Wita.

Tiga poin dibutuhkan untuk memperbaiki posisi di klasemen.

Tim Juku Eja berada di urutan ke-14 dengan tujuh poin, hanya dua tingkat dari zona degradasi.

Pengamat sepak bola Syamsuddin Umar menyarankan PSM menunjuk pelatih interim, bisa dari jajaran asisten pelatih saat ini.

“Asistennya berkolaborasi menyatu untuk berpikiran positif untuk kepentingan tim, itulah jalan yang terbaik,” katanya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Jumat (3/10/2025).

Menurutnya, mencari pelatih baru bukan hal mudah.

Kompetisi masih berjalan, sementara karakter permainan Bernardo Tavares sudah melekat pada pemain.

Jika skema berubah, performa tim bisa terganggu.

Karena itu, Syamsuddin meminta manajemen menjelaskan kondisi tim kepada pelatih pengganti.

“Sehingga pelatih pengganti ini bisa memahami apa yang harus dibuat, kalau datang tidak lagi mengubah dari awal. Bagaimana maintenance tim untuk konsisten,” pintanya.

“Tim ini bukan jelek, ini tim bagus. Hanya mau dicari setelan dan punya ritmenya. Kalau dapat, InsyaAllah bisa bagus,” tambah mantan Asisten Pelatih Timnas Indonesia itu.

Terpisah, legenda PSM Sumirlan menyarankan agar caretaker segera ditunjuk, baik dari asisten pelatih maupun eksternal.

“Terpenting ada yang memimpin latihan dulu untuk persiapan laga selanjutnya. Mau asisten pelatih sekarang atau dari luar, silakan,” sebutnya.

Sumirlan juga menyarankan konsolidasi internal.

Manajemen, pelatih, dan pemain perlu duduk bersama membahas masalah dan mencari solusi terbaik.

Apalagi, persoalan yang dihadapi menyangkut finansial.

“Jadi harus konsolidasi ke dalam, itu langkah terbaik agar mental pemain bagus lagi,” ucapnya.(*)