Hadapi PSIM Yogyakarta, Pelatih PSM Makassar Waspadai Rekor Tandang Laskar Mataram

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – PSM Makassar berusaha berada di jalur kemenangan saat meladeni perlawanan PSIM Yogyakarta pada pekan ketujuh Super League 2025/2026.

PSM Makassar maupun PSIM Jogja pasti membidik kemenangan demi mengangkat posisi di klasemen.

Pertandingan bertajuk duel tim legendaris terhelat di Stadion BJ Habibie, Parepare, Sabtu (27/9/2025) pukul 16.30 Wita.

Stadion berkapasitas 8.547 penonton itu berjarak 150 kilometer ke arah utara Kota Makassar.

PSM Makassar berdiri 2 November 1915. Tahun ini berusia 110 tahun.

Sedangkan PSIM Jogja terbentuk  5 September 1929, telah berumur 96 tahun.

PSM Makassar dan PSIM Jogja dalam tren positif.

Tim Juku Eja baru saja akhiri rentetan hasil minor setelah mengalahkan Persija Jakarta 2-0 di pertandingan terakhir.

Kemenangan itu membuat mereka belum tersentuh kekalahan di kandang dari dua laga.

PSM Makassar sekarang berada di peringkat 13 dengan enam poin.

Di lain sisi, PSIM Jogja bertengger di papan atas klasemen, posisi tiga dengan 11 poin.

Anak asuh Jean-Paul van Gastel ini baru sekali alami kekalahan musim ini.

Tiga laga dimenangi dan dua hasil imbang. 

Anomalinya, PSIM Jogja menyapu bersih tiga kemenangan di laga away, di kandang hanya meraih dua poin berkat hasil seri.

Tak ayal, tim berjuluk Laskar Mataram ini disebut tim jago tandang.

Apalagi, lawan ditaklukkan merupakan tim besar, yakni Persebaya Surabaya, Malut United dan Bali United.

Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares menaruh perhatian kepada PSIM Jogja. Ia menyebut, calon lawannya itu tim kuat.

“Mereka (PSIM Jogja) selalu memenangkan pertandingan away. Lawan Persebaya menang, Malut United menang dan lawan Bali United juga menang,” sebutnya saat konferensi pers jelang pertandingan PSM Makassar vs PSIM Jogja di Ruang Media Stadion BJ Habibie, Jumat (26/9/2025) petang.

PSIM Jogja kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia setelah 17 tahun.

Klub kebanggaan Brajamusti dan The Maident meraih tiket Super League usai keluar sebagai kampiun Liga 2 musim 2024/2025.

Walau berstatus tim promosi, Bernardo Tavares menilai PSIM Jogja tak bisa dianggap remeh.

Pemain dimiliki punya kualitas. Di antaranya Nermin Haljeta, Ze Valente, Ezequiel Vidal dan Reva Adi Utama.

Keempatnya telah merasakan atmosfer Super League. Nermin Haljeta musim lalu perkuat PSM Makassar menjadi top skorer tim dengan 12 gol di Liga 1.

Ze Valente, Vidal dan Reva Adi Utama telah melanglang buana di berbagai klub Super League.

“Jadi kita tidak bisa bilang kualitas mereka (PSIM Jogja) ini  tim baru datang dari Liga 2. Kita tidak bisa pandang mereka sebelah mata,” tutur pelatih berusia 45 tahun itu.

Bernardo Tavares juga mewaspadai permainan agresif dan intens Ze Valente cs.

Makanya, lawan PSIM Jogja jadi laga sulit. Ia meminta anak asuhnya fokus selama 90 menit pertandingan.

Jangan memberikan spasi kepada lawan. Ketika dapat bola segera passing dan cepat mengambil keputusan.

“Lawan tim banyak lari, agresif  dan intens. Jadi kita harus melakukan hal sama di pertandingan,” pintanya.

Terakhir, Bernardo Tavares berharap suporter memenuhi stadion. Dukungan pemain ke-12 itu dianggapnya bisa membuat perbedaan di pertandingan.

“Atmosfer diciptakan dengan penuhnya stadion akan menjadi pembeda di pertandingan,” ucapnya.

Pemain PSM Makassar Jacques Medina memprediksi pertemuan dengan PSIM Jogja menjadi laga sulit.

Namun, kerja keras akan ditunjukkan demi melanjutkan kemenangan yang telah diraih.  PSM Makassar ingin dibawa ke papan atas.

“Dalam sepak bola sebuah tim bisa draw, menang, bahkan kalah. Namun di laga besok kita harus tunjukkan semangat kita dan mencoba memenangkan pertandingan,” tegasnya. (*)