Program Wisata Mattabulu Antar Tim Sipatokkong Unhas ke Ajang Abdidaya 2025

TRIBUN-TIMUR.COM - Upaya revitalisasi wisata berbasis kolaborasi yang dilakukan Tim Sipatokkong UKM KPI Unhas di Desa Mattabulu, Soppeng, akhirnya membuahkan prestasi besar setelah tim ini resmi lolos Abdidaya 2025 di Malang bersama 67 perguruan tinggi se-Indonesia.

Keberhasilan tim ini merupakan hasil dari proses panjang yang meliputi penilaian logbook, penilaian kemajuan pelaksanaan, hingga visitasi internal perguruan tinggi pada tingkat nasional.

Program yang mereka usung bertajuk “Sipatokkong: Revitalisasi Kawasan Wisata Mattabulu melalui Collaborative Governance Eppa Sulapa terhadap Ekonomi Hijau dan Pariwisata Berkelanjutan Pasca Bencana,” yang mendorong kebangkitan ekonomi dan kemandirian Desa Mattabulu setelah bencana longsor.

Tim Sipatokkong bekerja bersama pemerintah Desa Mattabulu, Pokdarwis, BUMDes Pada Ati, serta kelompok seni dan pengrajin untuk memulihkan potensi wisata berbasis ekonomi hijau dan keberlanjutan.

“Alhamdulillah dengan adanya tim ppk ormawa datang ke Desa Mattabulu ini tentunya sangat memberikan dampak yang luar biasa dalam upaya memulihkan kembali kawasan wisata setelah berhenti total akibat bencana longsor,” ucap PJ Kepala Desa Mattabulu, Risqun SSTP MSi, Rabu (19/11).

Ketua Pokdarwis Mattabulu, Endri Rosihin, mengakui kebangkitan sektor wisata mulai terasa kembali setelah program berjalan bersama tim.

“Dengan adanya Tim PPK Ormawa ini, kami mulai bangkit kembali dan berjalan lagi serta alhamdulillah pengunjung kami setelah satu bulan perjuangan bersama tim telah lebih dari 2000 orang,” ungkap Endri.

Tim Sipatokkong UKM KPI Unhas menjadi satu dari dua tim asal Sulawesi Selatan yang diundang Kemendiktisaintek untuk hadir langsung pada Abdidaya 2025 di Malang bersama Kepala Desa Mattabulu, Risqun SSTP MSi.

Tim ini terdiri atas 15 mahasiswa yakni Andi Alif Raihan Analta, Ahmad Fachri Ismail, Rizkyana Ghading, Otto Aditia, Suci Zahwa Ramadhani, Rana Anindya Shahira, Muh Rizal, Tefan Akbar, Wahyu, Nurul Dwi Peratiwi, Nurul Azisah Sahrani, Tri Handayani, Syamsul Rizal, Nur Halisya, dan Maqfira yang didampingi Dosen Sosiologi Unhas, Muh Adnan Kasogi SSos MSi.