Tak Ada Irigasi, Petani di Sendana Palopo Pompa Air saat Kemarau
Sejumlah lahan persawahan milik warga di Kecamatan Sendana, Kota Palopo mengalami kekeringan.
Penulis: Andi Bunayya Nandini | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, PALOPO - Musim kemarau mulai berdampak serius terhadap sektor pertanian.
Sejumlah lahan persawahan milik warga di Kecamatan Sendana, Kota Palopo mengalami kekeringan.
Hal itu memaksa petani untuk mencari solusi agar tanaman padi mereka tetap bisa bertahan.
Sejumlah petani terpaksa menggunakan mesin pompa untuk mengalirkan air ke sawah mereka dari sumber terdekat.
Pantauan Tribun-Timur.com, pematang sawah terlihat kering dan retak.
Namun, sebagian sawah tetap terisi air berkat upaya para petani memompa air secara mandiri.
Salah seorang petani di Kecamatan Sendana, Asmuddin mengatakan permasalahan utama yang dihadapi saat ini adalah kurangnya pasokan air.
Hal itu diperparah tidak adanya sistem irigasi di sekitar lahan persawahannya.
"Sawah di sekitar sini memang tadah hujan, jadi kalau musim kemarau begini, yah kami terpaksa pompa air," ujar Asmuddin saat ditemui di sawahnya, Rabu (10/9/2025).
Ia harus memompa air setidaknya sekali dalam sepekan agar sawahnya tidak kering.
Proses pemompaan berlangsung selama satu hari penuh hingga malam.
"Kalau pompa air itu satu hari satu malam. Sekali dalam seminggu kami pompa air," tambahnya.
Ia menggunakan pompa milik pribadi untuk menyedot air.
Namun, kendala lain muncul saat hendak membeli bahan bakar.
"Kalau mau beli bahan bakar di SPBU, kita tidak bisa pakai jeriken. Jadi kami pakai motor untuk untuk isi bensin, dan nanti diambil dari motor saja," jelasnya.
Para petani berharap adanya perhatian dari pemerintah, khususnya terkait penyediaan sarana irigasi dan akses bahan bakar yang lebih mudah agar hasil panen mereka tetap terjaga di tengah musim kemarau yang berkepanjangan.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Palopo, Muh Ibnu Hasyim mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan penyuluh pertanian setempat untuk memverifikasi kondisi lahan yang terdampak kekeringan.
"Nanti kami cek melalui penyuluhnya. Kita upayakan sarana yang bisa dipinjam pakai dari kelompok lain berupa pompa air," ujar Ibnu Hasyim saat dihubungi.
Ia juga mengimbau petani untuk segera melaporkan kendala yang dialami, agar pemerintah bisa menindaklanjuti dengan cepat. (*)
Laporan Wartawan Kontributor Tribun-Timur: Andi Bunayya Nandini
TPA Mancani Palopo Over Kapasitas Setelah 29 Tahun, Bau Sampah Tercium hingga Radius 500 Meter |
![]() |
---|
Harapan Atlet Disabilitas Palopo: Pemerintah Perhatikan dan Tingkatkan Fasilitas |
![]() |
---|
Atlet Disabilitas Asal Palopo Ukir Prestasi pada Kejuaraan Nasional Bulutangkis |
![]() |
---|
Poltekpar Makassar dan Pemkot Palopo Teken MoU, Sepakat Kembangkan SDM dan Pariwisata Derah |
![]() |
---|
Tiga Kecamatan di Maros Tetap Tanam Padi Meski Kemarau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.