BI Sulsel Dorong Sertifikasi Juru Sembelih Halal di Malino
Kegiatan ini untuk memperkuat kapasitas dan kompetensi tenaga di sektor halal, khususnya dalam praktik penyembelihan hewan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan terus memperkuat ekosistem ekonomi syariah di daerah dengan mendorong peningkatan kompetensi sumber daya manusia melalui pelatihan dan sertifikasi Juru Sembelih Halal (Juleha).
Sebagai bagian dari rangkaian Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah (BEKS) 2025, Kantor Perwakilan BI Sulsel menggelar kegiatan Sosialisasi dan Sertifikasi BNSP Juleha se-Sulawesi Selatan pada 8–9 Oktober 2025 di Aula Pondok Pesantren Villa Tahfizh Himmatul Qur’an, Malino, Kabupaten Gowa.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara KPw BI Sulsel, Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Selatan, dan Pesantren Binaan BI Sulsel. Tujuannya untuk memperkuat kapasitas dan kompetensi tenaga di sektor halal, khususnya dalam praktik penyembelihan hewan yang sesuai dengan kaidah syariah dan standar kesehatan.
Acara dibuka oleh Direktur Pondok Pesantren Villa Tahfizh Himmatul Qur’an Malino, Hadianto, S.H., M.Si, disusul sambutan dari perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Siti Kamilia Albaar.
Kegiatan ini juga menghadirkan Drh. Wahyu Suhadji, Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Penyelenggara Produk Halal Indonesia (LSP PPHI), sebagai narasumber utama, serta Wahyu Munandar selaku Instruktur Juleha Nasional.
Sebanyak lebih dari 30 peserta dari 24 kabupaten dan kota se-Sulawesi Selatan mengikuti pelatihan intensif ini.
Pada hari pertama, peserta mendapat materi sosialisasi mengenai peran Juleha dan Penyelia Halal, serta pentingnya Nomor Kontrol Veteriner (NKV) dalam menjamin kehalalan produk hasil sembelihan.
Tak hanya teori, peserta juga melakukan praktik langsung penyembelihan hewan — mulai dari sapi, kambing, hingga ayam — dengan standar syariah dan kesehatan hewan yang ketat.
Hari kedua diisi dengan uji kompetensi resmi oleh LSP PPHI, di mana para peserta dinilai langsung untuk mendapatkan sertifikasi Juleha berlisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Perwakilan BI Sulsel, Siti Kamilia Albaar, mengatakan sertifikasi ini penting untuk memastikan proses penyembelihan halal di Sulsel dilakukan oleh tenaga profesional yang kompeten dan tersertifikasi.
“Melalui sertifikasi ini, kami berharap para Juleha dapat berkontribusi aktif dalam penguatan ekosistem halal daerah sekaligus mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Sulawesi Selatan,” jelasnya.
Salah satu peserta dari Kabupaten Bone, Muhammad Iqbal, mengaku bersyukur dapat mengikuti kegiatan ini. “Saya banyak belajar soal penyembelihan halal yang sesuai syariat dan standar kesehatan. Setelah sertifikasi ini, saya siap membantu masyarakat agar produk hasil sembelihan lebih terjamin kehalalannya,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi bukti komitmen Bank Indonesia dalam memperkuat ekonomi syariah berbasis pesantren dan pelaku usaha halal, sekaligus mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.