Haji 2026
Pendaftaran Petugas Haji 2026 Dibuka, Masuk Barak 4 Minggu Termasuk Belajar Bahasa Arab
Setelah proses rekrutmen, para petugas haji bakal mengikuti pelatihan di barak selama empat minggu.
TRIBUN-TIMUR. COM - Kementerian Haji dan Umrah akan segera membuka pendaftaran petugas haji tahun 2026.
Pembentukan Kementerian Haji dan Umrah merupakan mandat dari perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
Kementerian ini mengonsolidasikan kewenangan yang sebelumnya tersebar di berbagai unit, termasuk Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah pada Kementerian Agama, Badan Penyelenggara Haji (BPH), serta unit kerja di kantor wilayah Kementerian Agama di daerah.
Rencananya, pendaftaran petugas haji ini akan dibuka November 2025.
Hal ini dikonfirmasi Wakil Menteri Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak.
Dahnil menyebut rekrutmen petugas haji tahun 2026 bakal dibuka pada November tahun ini.
Setelah proses rekrutmen, para petugas haji bakal mengikuti pelatihan di barak selama empat minggu.
"Rekrutmen terhadap petugas haji itu mungkin dimulai-mulai di bulan-bulan November. Nah itu petugas haji nanti kita rekrut, kemudian mereka harus masuk barak selama kurang lebih 3 minggu sampai dengan 4 minggu," ujar Dahnil dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Haji, Jakarta, Selasa (30/9/2029).
Pelatihan jemaah haji di barak selama empat pekan, kata Dahnil, untuk memberikan pembekalan materi penyelenggaraan haji.
Sejumlah pelatihan akan diberikan untuk para petugas haji Indonesia, yakni ketahanan fisik, fikih dasar haji, kemudian Bahasa Arab dasar.
Pembekalan dasar fikih ini, kata Dahnil, untuk menjawab pertanyaan para jemaah.
"Supaya kemudian secara fisik mereka kuat, minimal kuat jalan, kuat gendong. Kemudian fikih dasar haji, karena kadang-kadang jemaah kita tidak peduli, yang penting mereka ingin tahu ketika petugas itu ditanya, mereka paham. Makanya harus dibekali fikih dasar haji," kata Dahnil.
Sementara bahasa Arab agar dapat menjalani pelayanan jemaah di Arab Saudi dengan efektif.
"Kemudian yang kedua bahasa Arab dasar supaya kalau ditanyain minimal bisa bahasa Arab yang mudah-mudah," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.