Muktamar PPP
Kader PPP Bentrok di Area Muktamar, Pengurus Sulsel Terluka
Namun baru di hari pertama Muktamar berlangsung, sejumlah kader PPP sudah terluka. Saling serang di tengah muktamar.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bentrok di Muktamar X.
Dua kubu saling serang hingga menimbulkan korban luka pada Sabtu (27/9/2025).
Sejatinya Muktamar X PPP digelar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara pada 27 hingga 29 September 2025.
Namun baru di hari pertama Muktamar berlangsung, sejumlah kader PPP sudah terluka.
Insiden saling serang di tengah muktamar.
Video saling serang beredar dan viral viral Minggu (28/9/2025).
Dalam video 55 detik itu, terlihat sejumlah kader PPP menggunakan jas berwarna hijau saling lempar kursi.
Bahkan beberapa lemparan kursi terkena tepat ke wajah sesama kader partai berlambang Ka'bah tersebut.
Dimuat Kompas.com, dilaporkan sejumlah kader PPP terluka karena insiden tersebut.
Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono, menyebut sejumlah kader partai ka'bah terluka akibat bentrok usai pembukaan Muktamar X.
Mardiono mengatakan, sejak Muktamar X dibuka, pihaknya sudah melihat terdapat gejala yang mengarah pada kegaduhan hingga akhirnya keributan pun terjadi.
Akibat kerusuhan itu, sejumlah kader hingga mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Mereka cedera di bagian kepala hingga bibir.
"Ada beberapa kader kami yang saat ini sedang ada di rumah sakit, yang mengalami cedera di bagian kepala, kemudian di bagian bibir, dan lain sebagainya," kata Mardiono.
Mardiono pun memastikan bakal menempuh proses hukum atas peristiwa yang merugikan kader PPP tersebut.
Proses demokrasi, kata dia, tidak boleh diwarnai tindakan inkonstitusional.
Sedikitnya ada tiga kader dari Pandeglang dan Sulawesi Selatan menjadi korban dalam kericuhan itu.
Para korban mengalami pemukulan dan lemparan kursi.
Dua di antaranya mengalami luka serius, salah satunya sobek di bibir hingga mengenai gigi.
Sementara korban lain menderita sobek di pelipis kanan dan retak di bagian rahang atas.
Para korban dirawat di RSPAD Gatot Soebroto karena luka serius.
Sedangkan, korban yang mengalami luka ringan dirawat di rumah sakit sekitar lokasi acara.
Kericuhan bermula dari gesekan antara pendukung Mardiono dan Agus Suparmanto.
Hasil Muktamar X PPP pun kemudian memunculkan 2 Ketum yang saling klaim.
Mardiono mengklaim dan mengumumkan dirinya terpilih secara aklamasi.
Sedangkan, kubu lainya, mengklaim Agus Suparmanto terpilih sebagai Ketum PPP secara aklamasi lewat sidang yang berjalan hingga Minggu dini hari.
Saling klaim Ketum
Muktamar X Partai PPP memanas.
PPP memutuskan Muhamad Mardiono sebagai Ketua Umum PPP secara aklamasi di kawasan Ancol Jakarta, Sabtu (27/09/2025).
Sementara kubu Agus Suparmanto juga klaim usungannya, aklamasi.
Aklamasi adalah cara pengambilan keputusan atau pemilihan secara mufakat, tanpa voting, karena semua peserta setuju terhadap satu pilihan yang diajukan.
Kubu Agus Suparmanto tolak mengakui Mardiono sebagai ketua secara aklamasi.
Agus Suparmanto, mantan Menteri Perdagangan RI (2019-2020).
Agus sebelumnya juga dicalonkan sebagai ketua umum.
"Saya ingin menyampaikan selamat kepada Pak Mardiono atas terpilihnya secara aklamasi dalam muktamar ke-10 yang baru saja kami ketuk palunya," kata Pimpinan Sidang Muktamar X PPP Amir Uskara, dalam konferensi pers, Sabtu.
Keterangan berbeda disampaikan pimpinan sidang paripurna Muktamar X, Qoyum Abdul Jabbar.
“Dengan ini ditetapkan Bapak Agus Suparmanto sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan masa bakti 2025-2030,” kata Qoyum Abdul Jabbar di arena utama Muktamar X PPP.
Pengamat politik sekaligus Peneliti Citra Institut Efriza mengatakan, perbedaan pendapat atas hasil aklamasi pemilihan yang sah bisa dilihat dari Surat Keputusan (SK) Kementerian Hukum.
“Sebagai proses politik, tentu wajar jika ada perbedaan pendapat dan dinamika internal soal kepemimpinan yang sah. Tinggal nanti dilihat SK Kementerian Hukum ke depan" kata Efriza dalam siaran persnya, Minggu (28/9/2025).
Daripada berlarut dalam polemik itu, dia menyarankan, semua pihak menyiapkan transformasi untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2029.
“Bukan hanya untuk meraup elektoral pada 2029, tetapi juga mengembangkan pasar pemilih di kalangan gen Z dan pemilih pemula,” ujar Efriza.
Pandangan serupa diungkapkan Direktur Eksekutif Ethical Politics Hasyibulloh Mulyawan.
Menurutnya, momentum Muktamar X harus menjadi titik balik PPP untuk mulai bertransformasi.
"Dengan terpilihnya Mardiono sebagai Ketua Umum PPP secara aklamasi, ini jadi momentum yang baik untuk PPP segera bertransformasi untuk kembali ke parlemen pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2029," katanya.
Hasyibulloh menambahkan, transformasi itu bisa dimulai dari penyusunan kepengurusan yang mampu membenahi internal partai.
"Salah satu wujud transformasi dengan penyusunan kepengurusan yang berintegritas, amanah, dan fokus pada upaya pembenahan internal partai serta taktis dan strategis menyusun rencana kerja menuju Pileg 2029," tambahnya.
Adapun kemenangan Mardiono disahkan pimpinan sidang yang juga Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara, dengan dukungan mayoritas muktamirin sebagai pemilik hak suara gelaran Muktamar.
Agus Suparmanto aklamasi
Agus Suparmanto juga disebut resmi terpilih sebagai Ketum PPP periode 2025-2030 secara aklamasi dalam Muktamar X.
Sebelumnya, tersiar kabar Muhammad Mardiono yang terpilih sebagai Ketua Umum PPP secara aklamasi dalam Muktamar X PPP.
Namun hal itu disebut merupakan klaim sepihak.
Terpilihnya Agus Suparmanto sebagai Ketua Umum PPP, setelah pimpinan sidang paripurna Muktamar X, Qoyum Abdul Jabbar menanyakan kepada seluruh muktamirin.
Seluruh muktamirin merupakan perwakilan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) menyerukan agar adanya aklamasi dalam pemilihan Ketua Umum PPP.
Sebelum Agus Suparmanto ditetapkan sebagai Ketua Umum PPP, Qoyum Abdul yang merupakan pimpinan sidang paripurna sempat membuka pendaftaran calon ketua umum PPP.
Saat itu, Agus yang didampingi oleh sejumlah perwakilan DPW dan DPC mendaftar sebagai calon ketua umum kepada pimpinan sidang.
Tak hanya itu, Agus juga menunjukan kartu tanda anggota (KTA) PPP sebagai syarat mendaftar kepada pimpinan sidang dan muktamirin yang hadir.
“Kandidat tinggal calon ketua umum,” ujar Qoyum Abdul.
Selanjutnya, Qoyum Abdul menyatakan bahwa pemilihan ketua umum PPP digelar secara musyawarah.
Dia pun menanyakan kepada seluruh muktamirin, apakah akan dilakukan aklamasi ketua umum PPP.
Sejumlah pengurus DPW dan DPC yang hadir pun berteriak “aklamasi”.
Kumandang takbir dan serua ‘Ketua Umum Baru’ pun menggema di arena Muktamar.
“Pada malam hari ini kita sudah memiliki Ketua Umum baru DPP Partai Persatuan Pembangunan,” kata Qoyum Abdul.
Agus Suparmanto yang duduk di barisan depan langsung dihampiri oleh puluhan pengurus DPW dan DPC, untuk memberikan ucapan selamat dan pelukan hangat.
Qoyum Abdul pun selanjutnya membacakan surat keputusan Muktamar X PPP yang berisi penetapan Agus Suparmanto sebagai Ketua Umum PPP periode 2025-2030 dan sejumlah nama yang ditunjuk sebagai formatur guna penyusunan pengurus DPP PPP, mendatang.
Ketetapan Muktamar X PPP No/8/TAP/MuktamarX/PPP/2025, tentang penetapan Ketua Umim/Ketua Formatur Muktamar X PPP.
Memuturkan, saudara Agus Suparmanto dipilih sebagai Ketua Umum PPP masa bakti 2025-2030 melalui musyawarah mufakat pada sidang Paripurna keenam Muktamar X PPP
Ketua Umum terpilih diberi wewenang bersama-sama anggota formatur sebagaimana tadi telah ditetapkan untuk menyusun personalia pengurus harian DPP dan Pimpinan majelis PPP.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 September 2025 pukul 01.07 WIB
Ketua, Qoyum Abdul Jabbar dan Sekretaris, Dahlia Umar ditandatangani.
Klaim Sepihak
Menyoal klaim sepihak dari Mardiono soal terpilih secara aklamasi, Qoyum pun menyayangkan melakukan klaim sepihak hingga menyebarkan berita tersebut di media.
"Masa argumentasi aklamasi hanya dengan absen, ya nggak bisa seperti itu," jelasnya.
Dia mengatakan, meskipun terjadi dinamika sidang, namun menurutnya sidang-sidang tetap berjalan seperti biasa.
"Bisa kita lihat, buktinya tidak ada apa-apa, peserta Muktamirin suka cita, ini fakta yang berbicara," jelasnya
Sementara itu, Ketua Umum PPP terpilih Agus Suparmanto mengatakan kemenangan dirinya bukan tujuan akhir.
Namun, dia bertekat untuk membawa partai berlambang Ka’bah ini menuju ke Senayan pada Pemilu 2029.
"Kita akan meraih kemenangan berikutnya, yaitu bagaimana PPP ini bisa kembali ke Senayan," tegas Agus.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com
Mardiono dan Agus Suparmanto Sama-sama Pernah Gagal, Kini Kader PKB Pimpin PPP |
![]() |
---|
PPP Pecah Kongsi di Muktamar, Mardiono dan Agus Suparmanto Saling Klaim Ketua Umum |
![]() |
---|
PPP Sulsel Gagal Dudukkan Mardiono Jadi Ketua Umum di Muktamar X?, Sosok Lain Klaim Aklamasi |
![]() |
---|
Sosok 9 Ketua Umum PPP dari Masa ke Masa, Terbaru Agus Suparmanto |
![]() |
---|
Bocor Calon Ketua Umum Agus Suparmanto-Taj Yasin Temui Wiranto dan Glenny Kairupan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.