Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ganjaran Setimpal Wahyudin Moridu Usai Bilang Rampok Uang Negara, PDIP Tak Ampuni

Wahyudin Moridu adalah anggota DPRD Provinsi Gorontalo periode 2024–2029 dari fraksi PDIP.

Editor: Ansar
TribunGorontalo.com
RAMPOK UANG NEGARA - Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu dipecat PDI-P setelah videonya bilang mau merampok uang negara, viral. (TribunGorontalo.com) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Wahyudin Moridu mendapat ganjaran usai viral rampok uang negara.

Wahyudin Moridu adalah anggota DPRD Provinsi Gorontalo periode 2024–2029 dari fraksi PDIP.

Gorontalo adalah yang terletak di bagian utara Pulau Sulawesi.

Gorontalo dikenal dengan julukan "Serambi Madinah" karena kuatnya pengaruh Islam dalam kehidupan masyarakatnya.

Sebagian besar penduduknya adalah pemeluk agama Islam, dan banyak tradisi lokal yang dipengaruhi oleh ajaran Islam.

Provinsi ini juga sering disebut "Bumi Hulondalo", yang merupakan sebutan lokal untuk Gorontalo.

Secara geografis, Gorontalo memiliki wilayah daratan dan kepulauan.

Wilayahnya didominasi oleh perbukitan, dataran rendah, dan pesisir pantai.

Perekonomian Gorontalo didukung oleh sektor perikanan dan pertanian, dengan hasil utama seperti jagung dan kelapa.

Luas Wilayah Gorontalo, 12.435,01 kilometer per segi.

Jumlah penduduknya sekitar 1.218.000 jiwa (data tahun 2023)

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tak beri ampun.

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P langsung bertindak.

PDIP pecat Wahyudin Moridu.

Pemecatan imbas video Wahyudin “merampok uang negara” viral.

Ketua DPP PDI-P Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun mengatakan, pemecatan Wahyu setelah DPD PDI-P Gorontalo menindaklanjuti kasus tersebut.

PDIP telah menyampaikan melaporkan ulah Waktu ke DPP.

Ketua DPP PDI-P Bidang Kehormatan bertugas utama untuk menjaga dan menegakkan disiplin serta etika di kalangan kader dan pengurus partai.

“Jadi memang yang bersangkutan telah dilakukan klarifikasi oleh DPD Gorontalo," ujar Komarudin saat dihubungi, Sabtu (20/9/2025).

"DPD sudah menyampaikan laporan kepada DPP, memohon untuk diambil tindakan organisasi atas perbuatannya,” ujar Komarudin saat dihubungi, Sabtu (20/9/2025).

“Komite etik dan disiplin telah merekomendasikan kepada DPP, dan hari ini DPP mengeluarkan surat pemecatan kepada yang bersangkutan. Dalam waktu dekat segera dilakukan PAW,” sambungnya.

Komarudin juga menegaskan, DPP PDI-P tidak akan menoleransi kader yang merusak nama baik partai.

Dia mengimbau semua kader untuk tidak melakukan tindakan yang mencederai partai dan hati masyarakat.

“Pada kesempatan ini saya mau sampaikan kepada seluruh anggota kader partai dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote untuk tetap menjaga kedisiplinan, etik, kehormatan, wibawa partai maupun keluarga masing-masing. Jangan sampai melakukan tindakan-tindakan yang mencederai partai, mencederai hati rakyat," kata dia.

"DPP akan ambil tindakan pemecatan yang sama seperti yang dilakukan oleh saudara Wahyudin,” kata Komarudin.

Wahyudin Moridu bilang rampok uang negara

Diberitakan sebelumnya, beredar video viral di media sosial yang memperlihatkan Wahyudin Moridu bersama seorang teman wanitanya saat berada di Bandara Djalaluddin Tantu, Gorontalo.

Dalam rekaman itu, Wahyudin dengan lantang menyebut dirinya menggunakan uang negara untuk bepergian ke Makassar.

“Kita hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara. Kita rampok aja uang negara ini kan. Kita habiskan aja, biar negara ini semakin miskin,” ujar Wahyudin dalam video tersebut.

Ucapan itu menuai kecaman luas dari publik. Pasalnya, Wahyudin adalah anggota DPRD Provinsi Gorontalo periode 2024-2029 dari Fraksi PDI-P.

Usai videonya viral, Wahyudin menyampaikan permintaan maaf melalui akun Instagram pribadinya.

Dalam unggahan itu, dia tampil bersama sang istri, Mega Nusi.

“Sesungguhnya saya tidak berniat menyinggung perasaan masyarakat Gorontalo yang saya wakili. Semua ini murni kesalahan saya. Atas kejadian ini saya mohon maaf,” kata Wahyudin.

Dia juga menegaskan siap menerima konsekuensi dari perbuatannya.

“Saya siap menerima dengan lapang dada,” tulisnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Gorontalo Fikram Salilama mengungkapkan bahwa Badan Kehormatan DPRD telah memanggil Wahyudin untuk memberikan klarifikasi terkait video viral itu.

“Rapat Badan Kehormatan dilaksanakan pukul 20.00 Wita dengan menghadirkan Wahyudin Moridu,” ujar Fikram, Jumat (19/9/2025).

Dalam rapat tersebut, kata Fikram, Wahyudin mengaku tidak sadar ucapannya direkam dan tidak memahami arti pernyataan yang dilontarkan.

Profil Wahyudin Moridu

Wahyu Moridu adalah putra dari mantan Bupati Boalemo, Darwis Moridu.

Wahyudin lahir di Desa Kota Raja, Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo, pada 11 November 1995.

Hari ini, ia berusia 29 tahun, 10 bulan, dan 9 hari. 

Wahyu Moridu memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD Kabupaten Boalemo periode 2019-2024.

Saat dilantik pada 26 Agustus 2019 silam, Wahyu baru berusia 23 tahun.

Ia selanjutnya mendaftarkan diri di pemilihan legislatif (Pileg) Provinsi Gorontalo tahun 2024.

Wahyu Moridu mewakili daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Boalemo dan Pohuwato.

Wahyudin Moridu sukses meraup 5.654 suara dari dapil 6 tersebut.

Politikus muda PDIP ini akhirnya duduk di kursi DPRD Provinsi Gorontalo dan menjadi anggota Komisi I.

Komisi I memiliki tugas pokok menjalankan fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan terhadap jalannya roda pemerintahan Provinsi Gorontalo, khususnya di sektor hukum, politik, dan pemerintahan umum.

Sosok Perempuan Teman Wahyudin

Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Gorontalo, Fikram Salilama mengungkapkan wanita dalam video tersebut diduga kuat sebagai perekam sekaligus penyebar video.

Berdasarkan hasil pemeriksaan perempuan tersebut adalah pacar gelap Wahyudin dan minta dinikah

Motifnya pun mencengangkan. Sebelumnya kekasih gelap Wahyudin ini minta untuk dinikahi. 

“Penjelasan dari terduga (Wahyudin), perempuan ini minta dinikahi,” jelas Fikram di hadapan awak media. 

Fikram juga menyampaikan bahwa Wahyudin mengaku tidak sadar telah mengucapkan pernyataan dalam video karena berada di bawah pengaruh minuman keras.

“Beliau (Wahyudin) mengaku tidak tahu mengucapkan kata-kata itu dan tidak tahu saat itu sedang direkam,” ujarnya.

Viral di Media Sosial

Wahyudin Moridu mencuat ke publik setelah videonya bersama seorang wanita tersebar luas di media sosial. 

Dalam rekaman berdurasi singkat itu, Wahyudin dengan santai menyebut perjalanan dinasnya ke Makassar menggunakan uang negara, bahkan melontarkan kalimat yang dianggap melecehkan:

“Hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara. Kita rampok ajah uang negara ini kan. Kita habiskan ajah, biar negara ini makin miskin,” ucap Wahyudin sambil tertawa.

Tak hanya itu, ia juga terang-terangan mengakui bahwa wanita di sampingnya adalah “hugel” atau kekasih gelap yang turut dibawa dalam perjalanan dinas.

Ucapan tersebut langsung memicu kemarahan publik, terlebih diucapkan oleh seorang pejabat publik yang seharusnya menjaga marwah lembaga legislatif. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved