Aturan Penyebab Erick Thohir Tetap Bisa Jadi Ketua PSSI Meski Sudah Jadi Menpora

TRIBUN-TIMUR. COM - Mulai berhembus kabar Erick Thohir akan diganti dari kursi ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI.

Ini setelah Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Erick Thohir jadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Rabu (17/9/2025).

Lalu haruskah Erick Thohir diganti dari kursi ketua PSSI?

Erick seharusnya menjabat sebagai ketua PSSI hingga 2027. 

Namun banyak pihak meminta ia mundur dari posisinya tersebut agar tidak terlibat konflik kepentingan. 

Namun pada kenyataannya, tidak aturan di FIFA soal rangkap jabatan ini. 

Keputusan akhir tetap berada di tangan FIFA, yang berwenang menilai potensi intervensi pemerintah dalam federasi sepak bola nasional.

"Nanti ada prosesnya di FIFA. FIFA sebagai badan olahraga (sepakbola-red) tertinggi di dunia mereka akan menentukan," kata Erick Thohir di Istana selepas pelantikan tersebut.

"FIFA yang ngatur nanti semua, nanti biar FIFA yang bersurat. Semua aturan dari FIFA," sambungnya.

Untuk diketahui, Erick Thohir resmi menjabat sebagai Ketua Umum PSSI sejak Februari 2023. 

Ia terpilih melalui Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, pada 16 Februari 2023. Erick meraih 64 dari total 86 suara, mengalahkan pesaing terdekatnya, La Nyalla Mattalitti, yang memperoleh 22 suara.

Masa jabatan Erick sebagai Ketum PSSI berlangsung hingga 2027. 

Di bawah kepemimpinannya, PSSI mulai menjalankan reformasi tata kelola, memperkuat diplomasi internasional, dan mendorong naturalisasi pemain untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Berikut adalah daftar prestasi menonjol Erick Thohir selama menjabat sebagai Ketua Umum PSSI sejak Februari 2023, berdasarkan capaian faktual dan aktual hingga September 2025:

Timnas Senior lolos ke Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia

Timnas U-17 lolos ke Piala Dunia U-17 2025 di Qatar

Timnas Indonesia lolos ke 16 besar Piala Asia untuk pertama kalinya

Timnas Putri Indonesia tembus level Asia

Erick Thohir membawa pendekatan manajerial dan diplomatik yang kuat, menjadikan PSSI lebih modern dan kompetitif di level Asia.

Setelah puluhan tahun menorehkan jejak di panggung olahraga nasional dan internasional dari pemilik klub elite dunia hingga Ketua Umum PSSI Erick Thohir akhirnya mencapai puncak karier olahraganya di ranah pemerintahan.

Rabu (17/9/2025), Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Erick sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, menjadikannya figur langka yang menjembatani dunia bisnis, olahraga, dan politik dengan satu visi. 

Kepastian tersebut diwujudkan dalam pelantikan yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta.

Pelantikan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) tentang pemberhentian dan pengangkatan Menteri dan Wakil Negara 2024-2029.

Karier Klub dan Kepemilikan Internasional

Presiden Inter Milan (2013–2016): Orang Asia pertama yang memimpin klub Serie A Italia.

Pemilik saham DC United (MLS) dan Philadelphia 76ers (NBA).

Pemilik Oxford United (Inggris) bersama Anindya Bakrie sejak 2022.

Kiprah di Olahraga Nasional

Ketua Umum PERBASI (2006–2010): Mendorong pengembangan bola basket Indonesia.

Pemilik klub basket Satria Muda dan saham di Persis Solo.

Wakil Komisaris Persib Bandung Bermartabat.

Peran Organisasi dan Event Besar

Ketua INASGOC: Penyelenggara sukses Asian Games 2018.

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (2015–2019).

Anggota IOC dan FIBA: Menjadi representasi Indonesia di forum olahraga dunia.

Ketua Umum PSSI (2023–sekarang)

Mendorong naturalisasi pemain dan reformasi sistem kompetisi.

Menjadi figur sentral dalam diplomasi olahraga dan pengembangan Timnas.

Puncak Karier: Menteri Pemuda dan Olahraga (2025)

Dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 17 September 2025.

Diemban untuk memimpin agenda besar seperti SEA Games 2025, Asian Games 2026, dan Olimpiade 2028.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com