30 Warga Maros Kerja di Luar Negeri, BP3MI Dorong Perlindungan
Ia mengatakan, program Desa Migran Emas menjadi langkah percontohan untuk memperkuat ekosistem perlindungan pekerja migran.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Saldy Irawan
Bupati Maros, Chaidir Syam, yang hadir dalam kegiatan itu, menyambut baik program tersebut.
Ia mengatakan, Kabupaten Maros juga memiliki wilayah binaan tenaga kerja, salah satunya di Kecamatan Mallawa.
“Semoga mereka menjadi imigran emas yang membanggakan daerah,” kata Chaidir.
Ia menyebut, saat ini terdapat sekitar 30 warga Maros yang bekerja di luar negeri.
Pemerintah daerah, lanjutnya, tengah menyiapkan regulasi khusus perlindungan migran.
“Saat ini kami sedang merumuskan perda ketenagakerjaan, dan setelah itu akan disusun perda perlindungan migran,” ujarnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulsel, Jayadi Nas, turut hadir memberi paparan.
Ia menyebut kabupaten dengan jumlah pekerja migran terbanyak di Sulsel antara lain Bulukumba, Sinjai, Bone, Wajo, Bantaeng, dan Jeneponto.
“Mereka banyak berangkat tanpa informasi memadai. Akibatnya mudah tergoda calo dan berangkat secara ilegal,” tuturnya.
| Maskapai Flyadeal Resmi Terbangi Rute Makassar - Jeddah 1 Sepekan, Pakai Pesawat Boeing 777 |
|
|---|
| Hujan Deras Sepekan, Ruas Jalan Moncongloe–Makassar Terendam Banjir Setinggi 50 Cm |
|
|---|
| Bunuh Kekasihnya di Depan Gerbang Wisata Bantimurung, Ruslan Terancam 15 Tahun Penjara |
|
|---|
| Camat Moncongloe Maros Berganti, Herwan 'Bapak Gotong Royong' Pamit Setelah 3 Tahun Memimpin |
|
|---|
| Maros Kehilangan Rp17 Miliar Akibat Kebijakan MBR, Capaian PAD Baru 73 Persen |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Balai-Pelayanan-Pelindungan-Pekerja-Migran-Indonesia-BP3MI.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.