Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

30 Warga Maros Kerja di Luar Negeri, BP3MI Dorong Perlindungan

Ia mengatakan, program Desa Migran Emas menjadi langkah percontohan untuk memperkuat ekosistem perlindungan pekerja migran.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Saldy Irawan
ISTIMEWA
Pekerja Migran - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan Sosialisasi Desa Migran Emas di Grand Town Mandai, Kabupaten Maros, Kamis, (13/11/2025). 

Bupati Maros, Chaidir Syam, yang hadir dalam kegiatan itu, menyambut baik program tersebut.

Ia mengatakan, Kabupaten Maros juga memiliki wilayah binaan tenaga kerja, salah satunya di Kecamatan Mallawa.

“Semoga mereka menjadi imigran emas yang membanggakan daerah,” kata Chaidir.

Ia menyebut, saat ini terdapat sekitar 30 warga Maros yang bekerja di luar negeri.

Pemerintah daerah, lanjutnya, tengah menyiapkan regulasi khusus perlindungan migran.

“Saat ini kami sedang merumuskan perda ketenagakerjaan, dan setelah itu akan disusun perda perlindungan migran,” ujarnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulsel, Jayadi Nas, turut hadir memberi paparan.

Ia menyebut kabupaten dengan jumlah pekerja migran terbanyak di Sulsel antara lain Bulukumba, Sinjai, Bone, Wajo, Bantaeng, dan Jeneponto.

“Mereka banyak berangkat tanpa informasi memadai. Akibatnya mudah tergoda calo dan berangkat secara ilegal,” tuturnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved