Makassar Mulia
960 Imam Rawatib Dapat Pelatihan dan Jaminan Sosial dari Pemkot Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 960 imam rawatib di Kota Makassar mengikuti pelatihan fikih di Golden Girel Makassar, Jl Pasar Ikan, Kecamatan Ujing Pandang, Selasa (11/11/2025).
Pelatihan dilangsungkan 15 hari, dibagi tiga angkatan, masing-masing kelompok terdiri dari 320 orang.
"Dilakukan selama 15 hari, setiap kelompok mengikuti pelatihan selama 5 hari," ucap Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Makassar Muh Syarief.
Pelatihan ini difokuskan pada pendalaman fikih imam dan penyempurnaan bacaan Al-Qur’an.
Materi pelatihan tidak hanya menyentuh persoalan bacaan, tetapi juga membahas peran dan fungsi imam dalam menjawab persoalan keagamaan di masyarakat, termasuk perbedaan pendapat dalam ibadah shalat.
Pemateri kegiatan berasal dari berbagai lulusan perguruan tinggi Islam luar negeri, seperti Universitas Islam Madinah (Arab Saudi), Sudan, dan Mesir.
Seluruh pemateri merupakan penghafal Al-Qur’an bersanad yang memiliki sanad bacaan langsung hingga Rasulullah SAW.
Baca juga: 520 ASN Maros Ikuti Profiling di BKN Makassar, Tes 4 Jam Ukur Kompetensi dan Talenta
Selain pelatihan, Pemerintah Kota Makassar juga terus berkomitmen meningkatkan kesejahteraan para imam.
Setiap imam menerima insentif sebesar Rp250 ribu per bulan.
Kegiatan ini dihadiri Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin. Ini jadi momen pertama Wali kota bersilaturahmi dengan imam rawatib.
Pada momen ini, Munafri menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan pekarja keagaaman.
Selain insentif tiap bulan, mereka juga dijamin kesejahteraan sosialnya melalui program BPJS Ketenagakerjaan.
Pemerintah memberikan layanan jaminan hari tua, jaminan kematian dan kecelakaan kerja bagi pekerjaa keagaaman di Makassar.
Kata Munafri, para imam rawatib memiliki peran yang amat mulia.
Di tangan para imam, denyut spiritual umat terus hidup.
Pemerintah Kota Makassar terus berkomitmen menjadikan masjid bukan hanya tempat ibadah ritual, tetapi juga pusat peradaban umat.
"Kita ingin masjid menjadi sumber inspirasi kebaikan, pusat pembinaan akhlak, dan wadah pemberdayaan masyarakat," tuturnya.
Dalam semangat itulah, Pemkot menghadirkan berbagai program keumatan, termasuk pembinaan imam dan pengurus masjid, pelatihan manajemen masjid, serta dukungan terhadap kegiatan dakwah dan pendidikan Al- Qur'an.
Ia menyadari, keberhasilan pembangunan spiritual masyarakat sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah, tokoh agama, danpara imam.
Oleh karena itu, silaturahmi ini menjadi penting untuk memperkuat menyatukan langkah, menyamakan persepsi, dan kolaborasi antara pemerintah dan para imam dalam membangun masyarakat Makassar yang religius, berakhlak mulia, dan berdaya saing.
"Dalam suasana dunia yang serba cepat dan penuh tantangan moral, kita perlu memperkuat barisan keimanan dan keteladanan," pesannya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/20251111-Pelatihan-Imam-rawatib.jpg)