Makassar Mulia
Pemkot Makassar Fasilitasi Pelatihan untuk 22 Difabel, 9 Perusahaan Siap Rekrut
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR — Sebanyak 22 penyandang disabilitas difasilitasi pelatihan kerja oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar.
Pelatihan selama 10 hari.
Mulai 2 hingga 12 Oktober 2025, dengan jurusan Administrasi Perkantoran dan Desain Grafis.
Bidang tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri.
Program ini merupakan kerja sama Pemkot Makassar, Kementerian Ketenagakerjaan RI, dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Pembukaan pelatihan di Makassar Creative Hub (MCH) Anjungan Losari, Jl Penghibur, Kamis (27/9/2025).
Hadir perwakilan Kemenaker RI, Ketua Baznas Sulsel Muh Khidri Alwi, pimpinan LPK Budi Utomo, perwakilan Baznas Makassar, serta pimpinan perusahaan yang siap menampung tenaga kerja disabilitas.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan pelatihan ini komitmen pemerintah mewujudkan kesetaraan dan kesempatan bagi seluruh masyarakat.
“Inklusif tidak boleh hanya menjadi slogan, tapi harus diwujudkan lewat kegiatan nyata seperti hari ini,” ujarnya.
Munafri menegaskan,penyandang disabilitas memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam pembangunan.
Karena itu, Pemkot berkomitmen menjadi fasilitator agar kelompok difabel memperoleh akses pendidikan, pelatihan, dan pekerjaan yang layak.
“Pemerintah Kota bersama Baznas tidak hanya memberi pelatihan, tapi juga menyiapkan proses penempatan kerja secara langsung,” tambahnya.
Ia berharap pelatihan ini menjadi awal dari rangkaian kegiatan berkelanjutan dan mendorong kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
Program ini juga menjadi tindak lanjut dari program nasional pelayanan penempatan tenaga kerja inklusif, serta implementasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012.
Regulasi tersebut mewajibkan pemerintah daerah, BUMN, BUMD, dan perusahaan swasta mempekerjakan penyandang disabilitas minimal 2 persen dari total formasi kerja, sementara BUMN/BUMD minimal 1 persen.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar, Nielma Palamba, menegaskan, pelatihan ini disertai fasilitasi penempatan kerja.
“Ini bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi wujud kesungguhan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas,” jelasnya.
Peserta akan mendapatkan sertifikat kompetensi yang diakui industri setelah menyelesaikan pelatihan.
Sebanyak sembilan perusahaan telah menyatakan siap merekrut lulusan pelatihan tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada dunia industri yang hadir dan siap menyerap tenaga kerja disabilitas,” tutup Nielma. (*)
Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Siti Aminah