Makassar Mulia

Makassar Creative Hub, Jalan Baru Anak Muda Kuasai Skill Industri

Pemkot Makassar
PEMKOT MAKASSAR - Munafri Arifuddin, menghadiri pembukaan Smart Project Based Learning (PBL) dan Pelatihan Berbasis Kompetensi di Aula Syekh Yusuf, Senin (15/9/2025). Munafri menekankan pentingnya pelatihan vokasi sebagai jawaban atas tantangan urbanisasi dan kebutuhan tenaga kerja di kota besar. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menghadiri pembukaan Smart Project Based Learning (PBL) dan Pelatihan Berbasis Kompetensi yang digelar Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar di Aula Syekh Yusuf, Senin (15/9/2025).

Kegiatan ini menjadi ajang memperkuat kolaborasi pemerintah daerah, lembaga pelatihan, dan masyarakat dalam menyiapkan generasi muda yang terampil serta siap bersaing di dunia kerja.

Kepala BBPVP Makassar, La Ode Haji Polondu, menyambut langsung kehadiran Munafri bersama jajaran SKPD.

Ia menegaskan bahwa dukungan pemerintah kota menambah semangat bagi para peserta untuk lebih percaya diri menatap masa depan.

Dalam sambutannya, Munafri menekankan pentingnya pelatihan vokasi sebagai jawaban atas tantangan urbanisasi dan kebutuhan tenaga kerja di kota besar.

Baca juga: Pasca 29 Agustus, Wali Kota Pastikan Makassar Aman dan Terkendali

“Makassar tumbuh dengan laju ekonomi yang cukup tinggi. Namun, pertumbuhan itu juga menuntut ketersediaan lapangan kerja yang lebih besar. Vokasi menjadi salah satu solusi konkret untuk membuka peluang kerja yang layak bagi masyarakat,” ujar Munafri.

Ia juga menyinggung program unggulan Makassar Creative Hub (MCH) yang dirancang Pemkot untuk melengkapi jalur pendidikan formal.

Program ini, kata Munafri, difokuskan pada peningkatan keterampilan spesifik sesuai kebutuhan industri maupun kewirausahaan.

“Kalau di sekolah dan kampus masih sebatas pengetahuan umum, di MCH anak-anak kita dibekali keterampilan yang lebih terarah, sehingga mereka bisa langsung siap kerja,” jelasnya.

Selain menyasar masyarakat perkotaan, Pemkot Makassar juga memberi perhatian khusus bagi warga kepulauan.

Munafri mengapresiasi langkah BBPVP yang menghadirkan pelatihan vokasi langsung di pulau-pulau.

Menurutnya, jarak tempuh hingga ombak tinggi kerap menyulitkan warga pulau mengikuti pelatihan di darat.

Karena itu, kehadiran program langsung di lokasi menjadi bentuk pemerataan akses pendidikan keterampilan.

“Dengan model ini, anak muda kepulauan tidak perlu meninggalkan keluarga atau mengeluarkan biaya besar untuk transportasi. Pelatihannya yang datang ke mereka,” kata Munafri.

Munafri mengibaratkan pelatihan vokasi dan program MCH sebagai kail yang diberikan pemerintah kepada masyarakat.

“Bukan lagi memberi ikan, tapi memberi kail agar mereka bisa mencari penghidupan sendiri. Dengan begitu, warga mampu menyejahterakan keluarga sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi kota,” tutupnya.