Makassar Mulia
Wali Kota Munafri Arifuddin Tawarkan Makassar Creative Hub ke Kader Ansor buat Tingkat Keterampilan
TRIBUN-TIMUR.COM - Di tengah hiruk-pikuk pembangunan kota, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menekankan sebuah filosofi yang mendalam: kolaborasi.
Bukan sekadar wacana, konsep ini diwujudkan dalam pertemuan hangat antara Pemkot Makassar dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Makassar di Balai Kota Makassar, Jl Jenderal Ahmad Yani, Makassar, Sulsel, Selasa (9/9/2025).
Pertemuan ini bukan hanya ajang silaturahmi, melainkan dialog strategis tentang bagaimana pemuda bisa menjadi motor penggerak kemajuan.
Munafri menyambut baik peran aktif GP Ansor yang tak hanya fokus pada kegiatan internal, tapi juga berkontribusi menjaga keamanan dan membangun sumber daya manusia.
Ia melihat tantangan besar yang dihadapi organisasi kepemudaan—yaitu menyediakan wadah yang relevan untuk para kadernya—sebagai peluang untuk berinovasi.
Jawaban dari tantangan itu pun ia tawarkan langsung: Makassar Creative Hub (MCH).
MCH, sebuah program unggulan Pemkot Makassar, kini menjadi solusi nyata.
Munafri menjelaskan, MCH dirancang sebagai pusat pelatihan dan pengembangan kompetensi bagi anak muda.
"Kami punya yang namanya Makassar Creative Hub yang bisa digunakan teman-teman untuk upskilling, menambah pengetahuan, dan memperkuat kompetensi di berbagai bidang," ujarnya.
Tak hanya teori, MCH sudah membuktikan fungsinya dengan berbagai program pelatihan, mulai dari seni rias (make up artist) hingga pengisi suara (voice over).
Bahkan, ada pelatihan khusus ke luar negeri, seperti ke Taiwan, yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pemuda Makassar.
Lebih dari itu, Munafri berjanji untuk terus memperluas jangkauan program ini.
"Tahun depan kita targetkan bisa membangun dua sampai tiga MCH baru. Jadi tinggal dihubungkan saja, apa yang ingin dipelajari anggota Ansor, nanti bisa kami fasilitasi," tambahnya.
Filosofi yang diusung oleh Wali Kota ini sangat jelas: memberdayakan, bukan sekadar memberikan bantuan instan.
Munafri mengibaratkan pendekatan ini seperti memberikan kail, bukan hanya ikan.
Tujuannya agar pemuda memiliki keterampilan yang berkelanjutan, yang bisa mereka gunakan untuk masa depan.
"Kami tidak lagi hanya memberikan ikannya, tapi juga menyiapkan kailnya," kata Munafri.
Harapannya, kolaborasi ini akan menciptakan manfaat yang lebih luas, tidak hanya untuk anggota GP Ansor, tetapi juga seluruh masyarakat Makassar.
Munafri menutup pertemuan dengan penegasan bahwa setiap gerakan pemuda adalah bagian integral dari sistem pemerintahan.
Mereka bukan sekadar penonton, melainkan pemain kunci yang vital dalam menjaga kondusivitas kota dan memfilter isu-isu yang berpotensi menimbulkan konflik.
"Partisipasi aktif GP Ansor dalam setiap program pemerintah sangat kami butuhkan. Mari kita jadikan Makassar lebih kondusif, aman, sekaligus produktif dengan kolaborasi yang sehat antara pemerintah dan pemuda," tuturnya, memberikan pesan kuat tentang sinergi yang diperlukan untuk membangun kota yang lebih baik.(*)