Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Kombes Muhammad Ridwan Jadi Plh Kapolrestabes Makassar Gantikan Arya

Penunjukan Muhammad Ridwan itu tertuang dalam Surat Perintah Kapolda Sulsel Irjen Djuhandhani

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ari Maryadi
Tribun-Timur.com/Muslimin Emba
PLH KAPOLRESTABES - Suasana Mapolrestabes Makassar, Jl Ahmad Yani, Kecamatan Wajo, Makassar, beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sulsel, Kombes Pol Muhammad Ridwan ditunjuk sebagai Pelaksana Harian (PLH), Kapolrestabes Makassar.

Penunjukan Muhammad Ridwan ini, menyusul Kombes Pol Arya Perdana yang izin cuti ibadah umrah.

Penunjukan Muhammad Ridwan itu tertuang dalam Surat Perintah yang diterbitkan Kapolda Sulsel Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro.

Surat bernomor Sprin/2143/XI/HUK.6.6./2025 itu, diterbitkan pada 6 November 2025.

Dalam surat perintah itu, Muhammad Ridwan diminta selain melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab sehari-hari sebagai Dansat Brimob Polda Sulsel, ia juga ditunjuk melaksanakan tugas harian (Plh) sebagai Kapolrestabes Makassar.

"Dan mempunyai kewenangan terbatas, hanya terkait pelaksanaan tugas operasional sehari-hari serta melaporkan hasilnya kepada Kapolda Sulsel," dikutip dalam surat perintah yang ditandatangani Kapolda Sulsel Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo.

Surat perintah itu, berlaku sejak 12-23 November 2025.

Artinya, Kombes Pol Muhammad Ridwan mengomandoi Polrestabes Makassar selama 11 hari.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto membenarkan penunjukan Muhammad Ridwan sebagai Plh Kapolrestabes Makassar.

"Iya untuk sementara tanggal 12 S/D 23 ditunjuk sebagai pelaksana tugas harian dalam tugas operasional Kapolrestabes," kata Didik.

"Karena pejabat Kapolrestabes (Kombes Pol Arya Perdana) sedang melaksanakan ibadah umrah," lanjutnya.

Sehari sebelum surat perintah itu beredar, Kombes Pol Arya Perdana turun langsung membubarkan aksi tawuran warga di Jl Lembo, Kecamatan Tallo.

Dalam peristiwa tawuran itu, satu rumah warga terbakar diduga akibat lemparan botol molotov.

Arya Perdana, mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk meredam konflik warga.

Mulai mempertemukan para warga hingga menempatkan personel di pos-pos rawan tawuran.

"Mulai dari mempertemukan beberapa pihak, lalu kita mengadakan acara makan makan bersama Walikota, Dandim," kata Arya ditemui wartawan di lokasi.

Ia menjelaskan, kedua pihak sebenarnya telah bersepakat untuk tidak lagi melakukan tawuran. Namun situasi kembali memanas setelah aparat ditarik dari lokasi. 

"Lalu karena kemarin juga masih tawuran kami tempatkan pos yang ditempati Brimob, TNI dan juga Satpol PP selama kurang lebih satu bulan. Ternyata tawuran kembali terjadi," ucapnya.

Ia menilai, situasi yang benar-benar kondusif tidak akan tercapai jika masyarakat hanya bergantung pada kehadiran aparat. 

Polri, TNI, dan pemerintah kota, kata Arya, membutuhkan komitmen bersama dari masyarakat untuk menjaga keamanan di wilayah mereka sendiri.

"Ini butuh keinginan yang sama dari masyarakat untuk ciptakan situasi yang kondusif. Kalau hanya di selalu harus diawasi, kita akan sulit untuk menciptakan situasi yang kondusif," tegasnya.

Tak hanya itu Arya meminta, orang tua bisa mengawasi anak-anak mereka. Hal tersebut karena mayoritas pelaku tawuran masih berusia remaja.

Sehingga peran keluarga menjadi sangat penting agar mereka tidak terlibat dalam aksi kekerasan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

"Jadi khawatir nanti kalau anak-anak menjadi korban ya juga menjadi pelaku penganiayaan, ini kan juga tidak baik untuk mereka," imbuhnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved