Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pajero 3 Legislator Gerindra, PDIP, dan PKS Hangus Dibakar Massa

Mitsubishi Pajero dan Pajero Sport menjadi merek mobil paling banyak menjadi target pembakaran.

Editor: Muh Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM / SITI AMINAH
DPRD - Penampakan mobil yang terbakar di DPRD Makassar Jumat (29/8/2025). Ada 16 mobil milik anggota dewan terbakar.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Dari 16 unit kendaraan milik anggota DPRD Kota Makassar yang hangus terbakar dalam kerusuhan 29 Agustus lalu, tercatat Mitsubishi Pajero dan Pajero Sport menjadi merek mobil paling banyak menjadi target pembakaran.

Berdasarkan data Sekretariat DPRD Makassar, sedikitnya tiga unit Pajero terbakar, masing-masing milik legislator PKS Hartono, anggota Gerindra Andi Pahlevi dengan Pajero Sport, serta legislator PDIP Tenri Uji.

Jumlah ini menempatkan Pajero sebagai merek paling dominan yang terbakar dalam tragedi pembakaran gedung DPRD di Jalan AP Pettarani.

Selain itu, deretan mobil mewah lainnya juga ludes, seperti Toyota Alphard milik Ismail (Golkar), Toyota Fortuner milik Basdir (PKB) dan Eshin Usami Nur Rahman (Golkar), Hyundai Palisade yang digunakan Wakil Ketua DPRD Eric Horas (Gerindra), hingga Mazda milik Jufri Pabe (NasDem).

Tidak hanya mobil dengan harga miliaran rupiah, kendaraan kelas menengah seperti Daihatsu Rocky milik Tri Sulkarnain Ahmad (Demokrat), Nissan Magnite milik Rezeki Nur (PKS), dan Suzuki APV milik A Makmur Burhanuddin (PKB) juga ikut menjadi bangkai.

Seluruh kendaraan kini masih terparkir dalam kondisi hangus di halaman DPRD Makassar.

Para legislator pun dipastikan tidak mendapat ganti rugi karena klaim asuransi tidak berlaku untuk kerusuhan atau huru-hara.

Baca juga: Kala Legislator PKS Makassar Adi Akbar Tuntun Saiful Akbar Ucapkan Syahadat Saat Syakaratul Maut

Legislator Demokrat Tri Sulkarnain Ahmad mengaku hanya bisa pasrah melihat mobil Daihatsu Rocky miliknya ikut terbakar.

Ia bahkan menyaksikan langsung bagaimana mobilnya dilalap api karena terhalang kendaraan lain saat hendak diselamatkan.

"Mobil saya terakhir terbakar setelah mobil Bu Wakil Wali Kota, tapi terhalang mobil lain sehingga tidak bisa keluar," kata Tri.

Meski kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah, para legislator tetap melanjutkan aktivitas kedewanan dengan memanfaatkan rapat daring dan peralatan seadanya.

Kerusuhan yang berujung pembakaran DPRD Makassar ini menjadi catatan kelam, tidak hanya bagi institusi dewan, tetapi juga bagi pemilik mobil mewah yang harus merelakan kendaraannya musnah, terutama deretan Mitsubishi Pajero yang menjadi korban terbanyak. 

Detik-detik Pembakaran 

Sekretaris Komisi D DPRD Makassar, Fahrizal Arrahman Husain atau akrab disapa dr Ical, menceritakan detik-detik mencekam saat dua kendaraannya hangus terbakar dalam kerusuhan yang melanda gedung DPRD Makassar, Jumat (28/8/2025) malam.

Putra mantan Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Husain Syam itu harus merelakan satu unit Toyota Fortuner 4x4 keluaran 2012 miliknya serta satu unit ambulans Suzuki APV yang sehari-hari diparkir di kantor untuk kepentingan darurat warga.

“Dua mobil dan barang-barang berharga saya ikut terbakar,” ujar dr Ical kepada Tribun-Timur, Senin (15/9/2025).

Selain kendaraan, api juga melalap pakaian dan komputer yang disimpannya di ruang kerja. Ia mengaku sempat menyelamatkan diri melalui pintu belakang gedung DPRD, keluar lewat samping masjid ketika kobaran api merambat dari area parkir.

“Malam itu rapat paripurna awalnya berjalan normal, bahkan dihadiri Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Tapi suasana berubah ketika massa mengepung gedung. Semua anggota dewan selamat,” tambahnya.

Dr Ical bersama sejumlah legislator kemudian berlari menuju Sekretariat DPC PKB Makassar. Malam itu, lima legislator PKB hadir, yakni dirinya, Basdir, Zulhajar, Imam Musakkar, dan Andi Makmur Burhanuddin. Hampir semua kehilangan kendaraan, kecuali Imam yang tidak membawa mobil.

Kerusuhan ini membuat DPRD Makassar lumpuh total, dengan estimasi kerugian materi mencapai Rp253,4 miliar. Tidak hanya harta benda, insiden juga menelan korban jiwa, dengan laporan empat orang meninggal dunia.

Meski demikian, dr Ical mengaku tetap bersyukur. “Kerugian bisa dicari, tapi nyawa tidak bisa diganti. Syukur alhamdulillah semua anggota dewan selamat,” tuturnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved