Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polwan

Sosok Brigpol Samrah, Polwan Tangguh yang Membagi Waktu antara Tugas dan Kelurga

Ia juga menjalani peran lain sekaligus diantaranya seorang ibu rumah tangga, pedagang somai, hingga petani jagung.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
BRIGPOL SAMRAH - Sosok Brigpol Samrah. Polwan tanggung Polres Luwu, Sulawesi Selatan. Selain berdinas di Satlantas Polres Luwu, dia membagi peran sebagai ibu dan petani. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU – Menjelang peringatan Hari Polisi Wanita (Polwan) pada 1 September 2025, banyak kisah inspiratif di balik seragam cokelat yang dikenakan para srikandi Bhayangkara.

Salah satunya datang dari Brigpol Samrah, anggota Satuan Lantas Polres Luwu, Sulawesi Selatan.

Bagi Samrah, menjadi Polwan bukan sekadar profesi.

Ia juga menjalani peran lain sekaligus diantaranya seorang ibu rumah tangga, pedagang somai, hingga petani jagung.

Semua dijalani dengan penuh tanggung jawab dan ketulusan.

Bangun Jam 3 Subuh, Siapkan Bubur hingga Stok Dagangan

Hari-hari Samrah dimulai sejak pukul 03.00 dini hari.

Ketika banyak orang masih terlelap, ia sudah terjaga untuk menyiapkan bubur bagi anak bungsunya yang masih balita.

Sebagai pejuang ASI, ia juga rutin menyetok susu sebelum berangkat berdinas.

Setelah itu, tangannya sigap memanaskan somai dan bakwan dagangan yang dijual di depan rumahnya.

“Setelah salat subuh, saya siapkan bubur bayi, panaskan somai, juga bakwan untuk dijual. Kebetulan di daerah saya kurang jajanan, jadi sekalian saya manfaatkan peluang itu,” tutur Samrah kepada Tribun-Timur.com, Rabu (27/8/2025).

Baru setelah semua beres, ia bergegas mengenakan seragam dinas dan bersiap untuk apel pagi di Polres Luwu.

Antara Tugas dan Peran Ibu

Samrah meniti karier kepolisian sejak 2009.

Lulus pendidikan di Sekolah Polisi Wanita Ciputat, ia sempat bertugas di Polres Palopo sebelum akhirnya dipindahkan ke Luwu pada 2020.

Kini, ia dipercaya sebagai penguji SIM di Satlantas Luwu.

Meski aktivitas dinas padat, Samrah tidak pernah melupakan perannya sebagai ibu.

Di sela-sela kesibukan, ia rutin pulang ke rumah untuk menyusui anak bungsunya.

“Ini masa emas anak. Jadi meski ada keluarga yang bantu menjaga, saya tetap berusaha terlibat langsung,” ujarnya.

Ia bersyukur, pimpinan di Satlantas Luwu memahaminya sebagai seorang ibu rumah tangga.

“Alhamdulillah, Pak Kasat Lantas sangat bijak. Memberikan ruang agar saya tetap bisa menjalani peran sebagai ibu,” katanya.

Polwan, Pedagang, dan Petani

Begitu jam dinas selesai, Samrah kembali berganti peran menjadi penjual somai.

Jika dagangannya sepi pembeli, ia turun membantu suaminya mengolah sawah.

Di akhir pekan, keduanya juga pergi ke Bonelemo, Bajo Barat, untuk berkebun.

Mereka menanam jagung hingga memetik cengkeh di kebunnya.

“Memang padat, tapi saya pikir mumpung masih sehat, dimanfaatkan waktunya. Semua ini untuk masa depan anak-anak,” katanya dengan senyum.

Kata Samrah, dukungan suaminya pun membuat semua terasa lebih ringan.

“Respon suami malah senang. Dia senang kalau saya ada di sampingnya. Jadi kita sama-sama berkontribusi,” ujarnya.

Dari rutinitas yang padat itu, Samrah justru banyak belajar tentang arti kesabaran dan pelayanan.

“Pelajaran paling berharga adalah bagaimana tetap humanis dalam pelayanan. Kadang saya pakai bahasa daerah, bahasa Tae, supaya masyarakat merasa lebih nyaman,” jelasnya.

Menjelang Hari Polwan, ia berharap rekan-rekannya sesama polisi wanita terus berdaya dan bisa menjadi inspirasi.

“Semoga Polwan semakin jaya. Kita ini serba bisa, bukan hanya bertugas di kantor, tapi juga jadi ibu, pedagang, bahkan petani. Semua bisa asal dijalani dengan ikhlas,” pungkasnya.

Profil

Nama: Samrah

Karir kepolisian:

- Binmas Polres Palopo

- Satlantas Polres Palopo

- Satlantas Polres Luwu

Pangkat: Brigpol

 

Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Sauki Maulana

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved