Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kalla Institute Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru, Kuota Terbatas 100 Orang

Pendaftaran dibuka mulai hari ini Kamis, 13 November 2025 hingga awal September tahun 2026.  

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Alfian
Tribun-Timur.com/Kaswadi Anwar
KALLA INSTITUTE -  Rektor Kalla Institute Syamril (tengah) bersama Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Anhar Januar Malik (kiri), Penanggungjawab Subbimaksi Fitriani (kanan) saat konferensi pers di Auditorium Hadji Kalla, Lantai 6 Nipah Park, Jl Urip Sumoharjo, Kelurahan, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Kamis (13/11/2025). Kalla Institute buka pendaftaran mahasiswa baru. 


TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kalla Institute membuka pendaftaran mahasiswa baru tahun ajaran 2026.

Targetnya hanya 100 mahasiswa baru akan diterima oleh perguruan tinggi di bawah naungan Kalla Education ini.

Pendaftaran dibuka mulai hari ini Kamis, 13 November 2025 hingga awal September tahun 2026.  

Hal ini diumumkan oleh Rektor Kalla Institute Syamril saat konferensi pers di Auditorium Hadji Kalla, Lantai 6 Nipah Park, Jl Urip Sumoharjo, Kelurahan, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Kamis (13/11/2025).

Syamril didampingi oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Anhar Januar Malik, Penanggungjawab Subbimaksi Fitriani

“Target kami 100 mahasiswa baru per tahun. Itu sudah cukup,” kata Syamril.

Kalla Institute memiliki empat program studi (Prodi). Yaitu, Prodi Kewirausahaan, Bisnis Digital, Sistem Informasi dan Teknologi serta Manajemen Retail.

Syamril menjelaskan, Kalla Institute telah berdiri enam tahun.

Pendiriannya dilatarbelakangi dari masalah dihadapi perguruan tinggi dengan banyaknya lulusan, tapi lapangan kerja tersedia sangat terbatas.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dihimpunnya, lulusan  terserap di lapangan kerja formal tidak sampai 20 persen.

Dampaknya, potensi pengangguran sangat besar, kalau pun tidak menganggur persaingan masuk kerja berat.

“Ini kami lihat, galau, gelisah melihat kondisi ini dan apa bisa dilakukan,” jelasnya.

Baca juga: PKKMB Kalla Institute 2025 Dorong Mahasiswa Jadi Entrepreneur Muda Kreatif

Syamril menyebut, mahasiswa Kalla Institute akan ditingkatkan daya saingnya agar bisa bersaing di dunia kerja.

Tak kalah penting, Kalla Institute melahirkan wirausaha muda.

Apalagi, Jusuf Kalla pernah menyampaikan jangan cuma Kalla Group saja yang besar, tapi muncul grup-grup lain.

“Lulusan Kalla Institute menciptakan lapangan kerja.  Kita ajarkan pengalaman di bisnis Kalla ke orang lain,” terangnya.

Fitriani melanjutkan, saat ini Kalla Institute menggunakan sistem uang kuliah tunggal (UKT) diberi nama FLEXY-KY. Ada berbagai benefit bisa didapatkan.

Sistem UKT ini  ada enam golongan, mulai Rp 5 juta sampai Rp 10 juta. UKT calon mahasiswa baru akan disesuaikan dengan kemampuan orang tua.

Jumlah UKT dibayar sampai akhir akan sama, tidak ada lagi belanja SKS.

“Jadi tidak ada SKS per semester  di bayar, cukup banyak sekali SPP per semester,” tuturnya.

Selain itu, biaya pembangunan bisa diangsur hingga lima semester. Langkah ini diambil

“Kita menerapkan sistem angsuran agar orang tua tak diberatkan,” ucapnya.

Fitriani menambahkan, Kalla Institute juga mempunya program Bridge to Master untuk Prodi Bisnis Digital dan Sistem Informasi dan Teknologi.

Program ini waktu kuliahnya lebih singkat, cukup 10 semester sudah lulus S-2.

“Jadi dalam lima tahun sudah dapat dua gelar S-1 sama S-2. Biaya kuliah terjangkau dengan kurang dari Rp 100 juta,” tuturnya.

Ada pula program fast street bisa lanjut S-2 dengan kerjasama Institute Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya.

Fitriani mengatakan ada berbagai jalur masuk ke Kalla Institute. Yaitu, reguler, tes kemampuan akademik (TKA), jalur nilai rapor.

Adapun beasiswa, yakni Tahfiz 15 Juz, beasiswa portofolio bisnis bagi yang mempunya bisnis aktif dan prestasi akademik non akademik.

Sementara Anhar Januar menyampaikan, kuliah di Kalla Institute ada fast track berkarier di Kalla Group.

Hal ini memungkinkan karena kolaborasi bukan hanya mengajar saja, tapi mereview kurikulum juga melibatkan orang-orang dari Kalla Group.

Fast track ini telah direncanakan dari awal. Makanya, ketika mahasiswa baru masuk di Kalla Institute akan langsung diperhadapkan dengan career development center.

Dari sini, dilihat potensi dan minat mahasiswa. Harapannya jadi profesional dengan bergabung di perusahaan dan menjadi entrepreneur.

“Sejak awal di asesmen minat dan bakat mahasiswa. Kita lihat potensi dan secara kurikulum apa yang bisa dikembangkan,” ucapnya. (*)

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved