Tim Dosen Unimerz dan UMSi Berdayakan Warga Bone Lewat Inovasi Pakan Ternak dari Limbah Rajungan
Tim dosen Unimerz dan UMSi raih hibah PKM 2025 untuk memberdayakan Desa Padatuo Bone lewat pelatihan pakan ternak berbasis limbah rajungan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Tim dosen dari Fakultas Teknologi Kesehatan Universitas Megarezky dan Universitas Muhammadiyah Sinjai (UMSi) berhasil meraih hibah Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Tahun 2025 yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Tim yang diketuai oleh Wahdaniar, S.Si., M.Si. dari Program Studi S1 Sains Biomedis Universitas Megarezky, bersama anggota dosen Nur Insani Amir, S.Si., M.Si. dari Program Studi Bioinformatika Universitas Megarezky dan Rika Nurfiana, S.Pt., M.Si. dari Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Sinjai, serta mahasiswa Adriyana Nur Hafizha dan Nabila Oktovia Ramadhani, menjalankan program pengabdian berjudul:
“Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Padatuo Kabupaten Bone Melalui Pelatihan Produksi Pakan Ternak Berbasis Limbah Kepiting Rajungan.”
Menurut Wahdaniar, ketua pengusul, salah satu permasalahan utama yang dihadapi mitra di Desa Padatuo adalah limbah cangkang kepiting rajungan yang cukup besar.
“Sekitar 80 persen aktivitas dan mata pencaharian ibu rumah tangga di Desa Padatuo adalah memisahkan daging rajungan dari cangkangnya. Dalam sehari, para pekerja dapat memproduksi sekitar 23 kilogram daging rajungan yang diekspor dalam bentuk beku atau kemasan kaleng. Namun, dalam proses ini dihasilkan limbah cangkang kepiting yang mencapai 40-60 persen dari total berat rajungan. Cangkang ini mudah mengalami pembusukan sehingga berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan,” jelasnya.
Adanya limbah cangkang yang melimpah dan kelompok masyarakat setempat yang siap mengolah limbah tersebut merupakan kolaborasi dua aset penting yang berpotensi dikembangkan menjadi pakan ternak.
Selama ini, warga Desa Padatuo harus membeli pakan ternak dari Kota Bone dengan jarak tempuh yang cukup jauh. Dengan adanya pakan ternak produksi lokal, para peternak akan lebih mudah mendapatkan pakan di desa mereka sendiri, sekaligus memangkas biaya transportasi.
“Selain itu, pakan ternak yang diproduksi dari limbah cangkang kepiting rajungan mengandung kitin yang berfungsi sebagai feed additive, sehingga dapat meningkatkan kualitas gizi hewan ternak,” tambah Wahdaniar.
Dengan berbagai permasalahan dan solusi yang telah disebutkan, program pembuatan pakan ternak ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan usaha perekonomian masyarakat Desa Padatuo secara berkelanjutan.
Kegiatan yang berlangsung dari bulan Juni hingga Juli 2025 ini diikuti oleh 25 peserta masyarakat, terdiri dari 20 ibu rumah tangga dan 5 perangkat desa Padatuo, Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone.
Pelatihan difokuskan untuk memberdayakan ibu-ibu sebagai pelaku utama dalam pengolahan limbah kepiting menjadi pakan ternak berkualitas.
Pelatihan mencakup proses pengolahan limbah, fermentasi, formulasi pakan, dan manajemen usaha mikro agar produk hasil olahan dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang.
Kegiatan ini berlangsung dengan antusiasme yang sangat tinggi dari masyarakat Desa Padatuo, terutama para ibu rumah tangga yang merupakan peserta utama pelatihan.
Mereka aktif mengikuti setiap sesi pelatihan dengan penuh semangat, menunjukkan rasa ingin tahu yang besar serta keinginan kuat untuk menguasai teknik pengolahan limbah kepiting rajungan menjadi pakan ternak yang bernilai ekonomi.
Partisipasi yang intens dan respons positif dari para peserta mencerminkan kesadaran mereka akan pentingnya pelatihan ini untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan mengoptimalkan potensi lokal.
Semangat tersebut juga terlihat dari keterlibatan aktif dalam diskusi dan praktek langsung selama pelatihan, serta antusiasme mereka untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di lingkungan masing-masing.
Hal ini menegaskan bahwa program pengabdian ini berhasil menyentuh kebutuhan dan harapan masyarakat secara nyata, sehingga diyakini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi pengembangan ekonomi desa Padatuo.
Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini juga menjadi bagian dari implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), memberikan pengalaman nyata belajar langsung di masyarakat.
Kegiatan pengabdian ini diharapkan menjadi model pemberdayaan masyarakat yang dapat diaplikasikan di daerah lain dengan potensi serupa.
Pada kesempatan itu, ibu Nia selaku PKK desa Padatuo mengatakan sangat berterimakasih karena telah mengajak bermitra dalam kegiatan ini yang melibatkan masyarakat dan perangkat desa dalam program pengolahan limbah cangkang kepiting rajungan menjadi sebuah produk pakan ternak.(*)
47 Lulusan Prodi Profesi Ners Unimerz Ikuti Sumpah Profesi |
![]() |
---|
Program Pascasarjana Unimerz Kukuhkan Pengurus Pusat IKA PPs Unimerz |
![]() |
---|
Unimerz Cetak 1.345 Lulusan Baru, Berikut Daftar Wisudawan Terbaik |
![]() |
---|
Merdeka untuk Siapa? Ironi 80 Tahun Indonesia Berdaulat |
![]() |
---|
UNM Tingkatkan Literasi Siswa SMK Negeri 1 Tana Toraja Lewat Pelatihan Karya Tulis Ilmiah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.