Wisuda UMI
Kursi Kosong Husnul Khatimah, Tangis Pecah di Wisuda UMI Makassar
Kursi kosong di wisuda UMI jadi simbol haru. Husnul Khatimah wafat 16 hari sebelum momen bersejarah. Toga diterima sang adik di tengah isak tangis.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Tangis ratusan wisudawan Universitas Muslim Indonesia (UMI) pecah saat melihat kursi kosong di Ballroom Phinisi Hotel Claro, Jalan AP Pettarani, Makassar, Minggu (31/8/2025).
Suasana haru semakin terasa ketika Rektor UMI Prof Hambali Thalib mengenalkan sosok di balik kursi kosong tersebut.
Kursi di barisan depan itu hanya diisi foto Husnul Khatimah dan setangkai bunga.
Husnul merupakan mahasiswi Fakultas Agama Islam berprestasi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,88.
Ia telah menyelesaikan ujian skripsi dan mendaftar sebagai peserta wisuda.
Namun takdir berkata lain. Husnul berpulang ke rahmatullah 16 hari sebelum momen bersejarah itu tiba.
Meski begitu, pihak kampus tetap menganugerahkan gelar sarjana secara simbolis.
“Izinkan saya secara khusus mewisuda Almarhumah secara simbolik,” kata Prof Hambali Thalib di depan ratusan wisudawan.
Tangis haru kembali pecah saat sang adik, Bripda Indra Setiawan, maju ke panggung mewakili almarhumah menerima toga wisuda.
Husnul Khatimah lahir di Majene, Sulawesi Barat, 23 September 2002.
Mahasiswi program studi Pendidikan Agama Islam ini menuntaskan ujian skripsi pada 7 Agustus 2025.
Namun seminggu kemudian, tepat 14 Agustus 2025, ia meninggal dunia akibat kecelakaan.
Kedua orang tua tidak dapat menyaksikan momen haru tersebut karena sedang terbaring sakit.
Di hadapan para wisudawan, Prof Hambali menyampaikan banyak pelajaran dari peristiwa ini.
“Umur bisa singkat, tetapi ilmu, iman, dan akhlak akan menjadi bekal terbaik di hadapan Allah,” ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.