Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

6 Kecamatan di Gowa Rawan Longsor, BPBD Aktifkan Posko Hadapi Cuaca Ekstrem

Kepala BPBD Gowa, Wahyudin, mengatakan keenam wilayah rawan tersebut perlu diwaspadai masyarakat.

ISTIMEWA
Kepala BPBD Gowa, Wahyudin (tengah) menyebut ada enam kecamatan dianggap rawan longsor di Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis  (13/11/2025). BPBD Gowa telah mengaktifkan posko siaga bencana  melibatkan ASN dan tim reaksi cepat (TRC).  

TRIBUN-GOWA.COM - Enam Kecamatan di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan (Sulsel) masuk rawan kategori longsor.

Kepala BPBD Gowa, Wahyudin, mengatakan keenam wilayah rawan tersebut perlu diwaspadai masyarakat.

Kecamatan dimaksud yakni Tinggimoncong, Tombolopao, Parangloe, Bontolempangan, Manuju, dan Bungaya.

Menurutnya, keenam kecamatan ini memiliki kontur tanah yang curam dan rentan bergeser saat hujan deras mengguyur.

“Daerah ini memang memiliki potensi tinggi terjadinya longsor,” ujar Wahyudin, Kamis (13/11/2025).

Ia menjelaskan, BPBD telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat melalui pemerintah desa setempat.

Masyarakat diingatkan untuk tidak beraktivitas di daerah sudah teridentifikasi sebagai titik rawan longsor.

“Jika tidak mendesak, sebaiknya hindari perjalanan di jalur pegunungan saat hujan,” katanya.

Ia juga meminta warga yang tinggal di lereng atau dekat tebing untuk meningkatkan kewaspadaan.

Bagi warga berada di titik rawan, Wahyudin menyarankan agar  mengungsi sementara waktu

“Bisa mengungsi ke rumah keluarga atau tempat lebih aman,” ujarnya.

Langkah ini, kata dia, penting untuk mengantisipasi kemungkinan longsor yang terjadi tiba-tiba.

Selain itu, masyarakat diharapkan segera melapor ke aparat desa ataupun kelurahan jika melihat tanda-tanda pergerakan tanah.

“Kami siap melakukan pemantauan dan tindakan cepat di lapangan,” tegasnya.

BPBD Gowa sendiri terus melakukan koordinasi dengan tim relawan dan aparat desa di wilayah rawan.

Tujuannya untuk memastikan kesiapsiagaan dan memperkuat sistem peringatan dini bencana longsor.

Wahyudin berharap masyarakat tetap tenang.

Namun, selalu waspada menghadapi cuaca ekstrem di musim penghujan ini.

BPBD Gowa meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem

Ia mengaku pihaknya telah mengaktifkan posko siaga bencana  melibatkan ASN dan tim reaksi cepat (TRC). 

Posko tersebut bertugas memantau kondisi harian.

Kemudian melaporkan potensi maupun kejadian bencana di lapangan.

“Apabila terjadi kondisi tanggap darurat, tim kami akan langsung turun melakukan bantuan penyelamatan," katanya

Ia menyebut pihaknya telah menyiapkan peralatan tanggap darurat seperti kendaraan serbaguna, perahu karet.

Serta logistik untuk masyarakat yang terdampak bencana

Kepala Stasiun Geofisika Gowa BMKG, Rosa Amelia, mengatakan BBMKG Wilayah IV mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem.

Cuaca ekstrem dapat memicu banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan pohon tumbang.

“Analisis kami menunjukkan adanya kombinasi aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) fase 5, gelombang Kelvin, serta konvergensi angin akibat sirkulasi siklonik di selatan Jawa yang mendukung pertumbuhan awan konvektif di wilayah Indonesia, termasuk Sulawesi Selatan,” jelas Rosa dalam keterangan tertulisnya.

Menurutnya, berdasarkan prakiraan BMKG, beberapa wilayah dengan kategori Awas meliputi Kabupaten Bantaeng, Barru, Gowa, Maros, Pangkep, Sinjai, dan Takalar. 

Pada 12–15 November 2025, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan, termasuk Kabupaten Gowa.

Selain hujan lebat, angin kencang juga diprakirakan terjadi di wilayah pesisir barat Sulawesi Selatan.

Ini dapat mengganggu aktivitas masyarakat, terutama transportasi laut dan udara. 

Tinggi gelombang berkisar 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di sejumlah perairan 

Seperti, Makassar, Barru, Pangkep, Jeneponto, Bulukumba, Kepulauan Selayar, dan Takabonerate.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak berteduh di bawah pohon saat hujan disertai angin kencang, serta memastikan saluran air dan drainase tetap berfungsi dengan baik.

“Warga diharapkan memantau perkembangan cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG agar upaya mitigasi dapat dilakukan secara optimal,” pungkasnya

 

Laporan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved