TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Kondisi halte Bus Rapid Transit (BRT) atau Busway Trans Mamminasata di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terbengkalai.
Sebagian besar halte tak layak digunakan.
Banyak yang rusak dan tidak terawat.
Atap bocor, lempengan besi pijakan anak tangga dan lantai ruang tunggu hilang.
Area halte hanya menyisakan rangka besi. Kaca pecah, dinding penuh coretan vandalisme.
Halte yang seharusnya meningkatkan layanan publik justru memprihatinkan.
Pengguna Bus Mamminasata pun resah.
Mohammad Farodi Alkalingga menyebut halte sangat tidak memadai.
Kerusakan banyak dan membahayakan penumpang.
Tempat duduk minim, pintu seadanya, tangga bolong, atap bocor, tidak ramah bagi disabilitas dan lansia.
Ditambah coretan dari tangan jahil.
Baca juga: Melintasi Daerah Mencari Belas Kasih!
“Halte bus tak memadai. Itu kayak tidak diperhatikan pengelola bus dan pemerintah,” keluhnya saat ditemui di Bus Stop CPI, Kelurahan Losari, Kecamatan Mariso, Selasa (5/8/2025).
Alka juga menyoroti halte tanpa bentuk fisik.
Hanya tanda bus stop tertulis di jalan raya.
Pengguna sering bingung mencari halte.
Informasi hanya tersedia di aplikasi MitraDarat.
“Tidak ada fisiknya, hanya berupa marga jalan, ditulis Bus Stop di atas aspal. Halte hanya sebatas nama saja. Fisiknya tidak ada,” ungkapnya.
Alka menggunakan Bus Mamminasata tiga hingga empat kali seminggu.
Rutenya Barombong ke Center Point of Indonesia (CPI), kadang dari Mal Panakkukang, Jl Boulevard ke Jl Jenderal Sudirman.
Ia menilai lokasi halte sudah strategis karena berada di pinggir jalan besar.
Namun, pembenahan fisik halte perlu dilakukan.
Harapannya halte menjadi tempat nyaman untuk menunggu.
“Segera diperbaiki. Ketika sudah bagus, dicek secara berkala,” ucapnya.
Keluhan serupa disampaikan Sidiq.
Ia menyebut kondisi halte sangat memprihatinkan.
Banyak yang berkarat, tangga berlubang, berbahaya, dan tidak ramah bagi disabilitas serta lansia.
“Secara pribadi memprihatinkan (kondisi halte bus), karena banyak fasilitas kurang,” ungkapnya saat ditemui di Halte Bus Universitas Hasanuddin (Unhas), Kamis (7/8/2025).
Mahasiswa Unhas ini berharap pemerintah segera memperbaiki halte.
“Kami minta renovasi, karena tidak tahu rusaknya bisa menimbulkan kecelakaan bagi pengguna,” ucap Sidiq.(*)