Tenggelam di Sungai Pangalloang Bulukumba, 2 Bocah Perempuan Ditemukan Tak Bernyawa

Penulis: Samsul Bahri
Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BOCAH TENGGELAM - Kolase evakuasi korban anak tenggelam di Desa Pangalloang, Kecamatan Ujung Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Rabu (20/8/2025). Keduanya dinyatakan meninggal dunia.

 

TRIBUN-TIMUR.COM, BULUKUMBA - Dua anak di Desa Pangalloang, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan meninggal dunia, Rabu (20/8/2025).

Korban bernama Siti Aisyah (12), warga Dusun Padang-padang, Desa Bajiminasa dan Ainun (12) warga Dusun Jonjoro, Desa Pangalloang.

Keduanya meninggal dunia setelah tenggelam di dasar Sungai Pangalloang sore tadi.

"Dua orang anak itu tenggelam di sungai saat mandi-mandi," kata Kepala BPBD Bulukumba, Andi Hasbullah.

Kedua bocah tersebut diduga tak mampu berenang saat sedang bermain di aliran sungai itu.

Siti Aisyah dan Ainun tak sendiri, ia bersama beberapa orang rekannya.

Beberapa rekannya melihat keduanya sedang tenggelam, melaporkan ke warga setempat.

Usaha pertolongan warga setempat tak berhasil menolong.

Keduanya sudah terlanjut masuk di dalam air sungai.

Aksi mandi-mandi di sungai tersebut luput dari pengawasan orang tua mereka.

Baca juga: 75 Personel Cari Aril di Sungai Mangngampa Maros, Ditemukan Meninggal 20 Meter dari Titik Tenggelam

Meski satu orang sempat dilarikan ke Puskesmas Bontonbangun bertnama Siti Aisyah, namun nyawa korban tak terselamatkan.

Sedang satu orang sudah dalam keadaan meninggal dunia di dasar sungai saat ditemukan warga.

Korban tersebut bernama Ainun.

Peristiwa tersebut mengagetkan masyarakat setempat.

Warga yang melihat kejadian ini tampak histeris.

Sementara orang tua korban belum dapat dimintai keterangan terkait pengawasan terhadap tenggelamnya anak mereka karena masih trauma.

Hasbullah mengatakan bahwa atas kejadian ini pihak aparat hukum setempat masih mendalami peristiwa tersebut.

Sedang Kepala Bidang Kedaruratan dan Penanggulangan Bencana, Muh Hamka berharap agar para orang tua anak melakukan pengawasan kepada anak-anak mereka.

"Hampir tiap tahun ada kejadian serupa saat musim kemarau. Karena anak-anak hobi mandi di sungai kalau musim panas seperti ini karena itu kita himbau masyarakat untuk meningkatkan pengawasannya kepada anak saat bermain di sungai," kata Hamka.

Kedua korban anak meninggal dunia itu sudah dibawa ke rumah masing-masing untuk pemakaman.

Keduanya korban berasal dari desa yang berbeda.(*)

 

Berita Terkini