TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto melakukan sejumlah perubahan besar pada struktur Tentara Nasional Indonesia (TNI).
TNI juga melakukan pengembangan organisasi 3 pasukan elite: Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Korps Marinir, dan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat).
Sehingga, saat ini, ada 24 jabatan dengan perwira dipimpin jenderal bintang tiga.
Salah satu perubahannya,yakni peningkatan pemimpin tertinggi pasukan elite itu. Saat ini, pasukan elite itu dipimpin oleh komandan dengan jabatan perwira jenderal bintang 2.
Perubahan struktur ini tertuang dalam Peraturan Presiden No. 84 Tahun 2025.
Di situ, tertulis para pasukan ini dipimpin oleh panglima dengan pangkat jenderal bintang 3, yakni letnan jenderal TNI, letnan jenderal TNI Marinir, dan marsekal madya.
Para pimpinan pasukan elite itu juga akan berganti nama menjadi Pangkopassus, Pangkormar, Pangkorpasgat.
Baca juga: Kisah Sertu Mustari, Purnawirawan Kopassus Asal Jeneponto Dapat Bantuan Rumah dari Kasad
Selain perubahan itu, juga akan ada perubahan nomenklatur Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) yang akan ditingkatkan status kepangkatannya menjadi Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral).
Sama seperti perubahan lain, nomenklatur tersebut juga akan dikukuhkan dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Batujajar, Bandung pada Minggu (10/8) oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Selanjutnya pada kegiatan upacara besok, hari Minggu ini, juga akan diresmikan atau dikukuhkan beberapa satuan ada validasi organisasi, sesuai dengan Perpres 84 Tahun 2025,” kata Mayjen Kristomei.
“Dari TNI AL adalah peningkatan status kepangkatan Dankormar, menjadi Pangkormar, Panglima Korps Marinir,” tambah dia.
Kristomei menyebut ada sebanyak 14 Kodaeral yang akan dikukuhkan.
“Ada pun 14 Kodaeral, atau Komando Daerah Angkatan Laut terdiri dari Kodaeral 1 Pelawan, Kodaeral 2 Padang, Kodaeral 3 Jakarta, Kodaeral 4 Batang, Kodaeral 5 Surabaya, Kodaeral 6 Makassar,” ujar dia.
“Kodaeral 7 Kupang, Kodaeral 8 Manado, Kodaeral 9 Ambon, Kodaeral 10 Jayapura, Kodaeral 11 Merauke, Kodaeral 12 Pontianak, dan Kodaeral 13 Tarakan, serta Kodaeral 14, Sorong,” tambahnya.
Tidak hanya Kodaeral, Kristomei mengungkapkan akan dikukuhkan juga 5 Batalyon Infanteri Marinir pada upacara tersebut.
“Dan peresmian Komando Daerah TNI AL, atau Kodaeral, dan 5 Batalyon Infanteri Marinir atau Yonifmar, serta pengukuhan pejabat dan Kodaeral dan Yonifmar,” tuturnya.
Pimpinan pasukan ini juga akan naik pangkat. Bila Lantamal dipimpin oleh jenderal bintang 1, saat menjadi Kodaeral dipimpin jenderal bintang 2.
Mengenai Kodaeral ini sebelumnya pernah disinggung KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali.
Dia mengatakan, Kodaeral ini nanti akan dilengkapi dengan personel yang memadai serta alutsista infanteri atau pertahanan laut. Ini juga langkah TNI AL untuk memperkuat Komando Gabungan Pertahanan Pantai (Kogabhantai).
"Karena telah menjadi Komando Daerah Angkatan Laut dia mempunyai tugas sebagai Satuan Pertahanan Pantai untuk mencegah kegiatan amfibi lawan," kata Ali di Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (24/7).
Ali menyebut, ada beberapa Kodareal yang jadi perhatian khusus. Seperti di Jakarta dan IKN. "IKN itu masih kita pertimbangkan, mudah-mudahan juga nanti bisa jadi, tapi mungkin dia spesial karena dia IKN Ibu Kota," kata Ali.
6 Kodam Baru
Selain menghidupkan kembali jabatan Wakil Panglima TNI, akan ada tambahan 6 kodam baru.
Rencananya peresmian 6 Kodam baru itu akan dilakukan pada Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lanud Suparlan, Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (10/8/2025) mendatang.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana mengonfirmasi rencana tersebut.
Enam Kodam yang akan diresmikan oleh Prabowo tersebut adalah Kodam XIX/Tuanku Tambusai yang membawahi wilayah Riau dan Kepulauan Riau (Kepri), Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol membawahi wilayah Padang dan Jambi, dan Kodam XXI/Radin Inten membawahi wilayah Lampung dan Bengkulu.
"(Kemudian) Kodam XXII/Tambun Bungai membawahi wilayah Kalteng dan Kalsel, Kodam XXIII/Palaka Wira membawahi wilayah Sulteng dan Sulbar, serta Kodam XXIV/Mandala Trikora yang membawahi wilayah Merauke, Papua Selatan," kata Wahyu saat dihubungi Tribunnews pada Jumat (8/8).
Nama-nama Panglima di Kodam yang baru juga sudah ditentukan. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto telah menerbitkan Surat Keputusan terkait mutasi, promosi, dan rotasi jabatan baru di lingkungan TNI dengan nomor Kep/1033/VIII/2025 tanggal 6 Agustus 2025.
Dalam Surat Keputusan Panglima TNI itu, terdapat 6 nama yang akan menjadi Panglima di Kodam yang baru.
Mereka adalah Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo yang akan dilantik menjadi Pangdam XIX/ Tuanku Tambusai; Mayjen TNI Arief Gajah Mada menjadi Pangdam XX/ Tuanku Imam Bonjol; Mayjen TNI Kristomei Sianturi menjadi Pangdam XXI/ Radin Inten; Mayjen TNI Zainul Arifin menjadi Pangdam XXII/ Tambun Bungai; Mayjen TNI Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar menjadi Pangdam XXIII/ Palaka Wira, dan Mayjen TNI Lucky Avianto menjadi Pangdam XXIV/ Mandala Trikora.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi mengonfirmasi mengenai nama-nama tersebut. "Iya, betul," katanta saat dihubungi Tribunnews pada Jumat (8/8).
TNI sendiri saat ini punya 15 kodam yang tersebar di seluruh Indonesia.
Setiap kodam membawahi 1 atau lebih dari satu provinsi di Indonesia.
Dengan pemekaran 6 Kodam baru, maka TNI kini memiliki 21 Kodam.
Mayjen Kristomei mengatakan pembentukan Kodam baru ini merupakan bagian dari pengembangan TNI dalam menghadapi tantangan terkini.
Sebab, tugas kodam yang ada saat ini sangat berat.
"Karena bisa dibayangkan, seorang Panglima Kodam membawahi 4 provinsi. Untuk komando dan kendalian itu terlalu luas dan terlalu jauh. Terlalu banyak yang harus diurus," kata Kristomei.
"Sehingga perlunya adalah memperpedek jalur birokrasi. Kan Korem Riau itu harus melakukannya [koordinasi] pada Pangdamnya di Medan. Nah jadi kita memperkecil proses untuk komando dan kendalian itu dengan bentuk Kodam-Kodam baru," tambah dia.
Kristomei mengatakan, kodam-kodam membawahi beberapa korem, kodim, dan koramil di berbagai provinsi.
Komando-komando inilah yang akan direlokasi ke kodam-kodam baru yang dibentuk sekarang.
"Jadi hanya merelokasi. Contoh yang saya sampaikan tadi misalnya, untuk Kodam XIX/Tuanku Tambusai, itu yang membawahi wilayah Riau dan Kepri, Semua Riau dan Kepri itu kan berada di bawah teritori Kodam I/Bukit Barisan. Nah hari ini dipisah," ungkap dia.
"Jadi Kodim-Kodimnya, Koremnya yang di bawah Kodam XIX itu adalah Kodim-Kodim yang dulu dibawah Kodam I/Bukit Barisan. Nah hari ini direlokasi, diorganisasi dengan nama Kodam XIX," tambahnya. (tribun network/git/dod)