TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Makassar tuan rumah Makassar Barista Skills Competition (MSC) 2025, 9–10 Agustus 2025 di Phinisi Point.
Ajang ini kolaborasi Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Makassar dan PT Mayumi Cofreative Indonesia sebagai dukungan program Makassar Creative Hub.
Kepala Disnaker Makassar, Nielma Palamba, menyebut MSC sebagai ruang kolaboratif untuk mengakomodasi talenta muda.
“Program Makassar Creative Hub mengakomodasi talenta muda kreatif yang bisa mengembangkan potensi anak muda di Makassar,” ujarnya via rilis, Jumat (8/8/2025).
Disnaker berkomitmen menyiapkan tenaga kerja terampil dan profesional.
“Kami ingin menunjukkan anak muda Makassar punya talenta dan bakat mengelola perkopian,” katanya.
MSC juga menjadi ajang mengukur hasil pelatihan dan uji kompetensi barista Disnaker.
“Tahun ini kita mengambil skema barista. Tahun berikutnya bisa desain grafis atau konten kreator, tergantung tren di masyarakat,” tambahnya.
Ajang Pertama di Indonesia
Direktur PT Mayumi Cofreative Indonesia, Irsan Yumeno, menyebut MSC sebagai satu-satunya kompetisi barista di Indonesia menggabungkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap profesional.
“Peserta tampil 15 menit, membuat dua cangkir cafe latte, dua cangkir V60 coffee, dan dua cangkir signature beverage, sekaligus mempresentasikan produknya,” jelasnya.
Kompetisi ini menyeleksi 32 peserta, enam finalis memperebutkan juara satu, dua, dan tiga.
Hadiah berupa trofi, sertifikat, merchandise sponsor, dan uang tunai total Rp12 juta, masing-masing Rp6 juta, Rp4 juta, dan Rp2 juta.
Seluruh peserta terpilih juga mendapat beasiswa kuliah D4 Bisnis Digital di Kharisma College.
“Para juara bisa memperpanjang sertifikat kompetensinya gratis,” tambah Irsan.
MSC 2025 menghadirkan Barista Difable Show sebagai bentuk inklusi sosial.
Panitia ingin memberi ruang setara bagi semua kalangan.
Termasuk penyandang disabilitas, di dunia kerja kreatif.
Minat Tinggi Anak Muda
Kabid Perencanaan Tenaga Kerja dan Peningkatan Produktivitas Disnaker Makassar, Pantja Nur Wahidin, mencatat antusiasme tinggi terhadap pelatihan dan uji kompetensi barista.
“Kuota 50 peserta pelatihan selalu terisi lebih dari 100 pendaftar. Hal sama terjadi pada uji sertifikasi,” katanya.
Pendaftaran MSC tahun ini bahkan penuh dalam satu malam.
“Target 32 peserta, malamnya sudah 50, lalu ditutup karena tembus 100 pendaftar,” ujarnya.
Menurutnya, profesi barista menjadi primadona karena didukung komunitas dan industri.
Sertifikasi kompetensi menjadi syarat utama untuk diterima atau naik karier di dunia kerja.
MSC 2025 menghadirkan juri nasional dan lokal, yakni Juara Indonesia Latte Art 2025 Bryan Masga, barista senior Doddy Samsura, dan Citra Wulandari.
Mereka menilai sajian kopi dengan standar industri profesional.(*)