TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU – Dari pelosok Desa Gandang Batu, Kecamatan Larompong Selatan, Kabupaten Luwu, muncul talenta muda di dunia sepak bola.
Dia adalah Muh Daffa Albisyakil (13), akrab disapa Yoko.
Pemain lincah berkaki kidal itu terpilih bergabung dalam skuad Barati Indonesia untuk mengikuti turnamen sepak bola Dana Cup 2025 di Hjørring, Denmark.
Yoko dipilih setelah bakatnya mencuri perhatian tim pelatih saat mengikuti turnamen Barati Cup di Bali pada 2023.
Dari Lapangan Voli ke Denmark
Yoko lahir di Desa Gandang Batu pada 11 Maret 2012. Ia merupakan anak bungsu dari sembilan bersaudara, putra pasangan Daring (65) dan Raisah (55).
Bakat sepak bolanya sudah terlihat sejak kecil.
Ia kerap menendang benda apa pun sejak bisa berjalan.
Meski desanya tidak memiliki lapangan sepak bola, Yoko tetap berlatih di lapangan voli tak jauh dari rumahnya.
Bakatnya didukung keluarga.
Sejak usia sembilan tahun, Yoko disekolahkan di Luwu Soccer School (LSS).
LSS menjadi tempatnya mengasah kemampuan mengolah si kulit bundar.
Disiplin dan kerja keras membuatnya dikenal sebagai pemain lincah dan berbakat.
“Tahun 2023, LSS ikut turnamen Barati Cup di Bali. Meski tidak juara, bakat Daffa menarik perhatian manajemen Barati. Setelah diseleksi dari 50 pemain muda dari berbagai daerah, Daffa terpilih menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia Timur,” jelas Dedi (31), kakak Daffa, Rabu (2/7/2025).
Dedi menambahkan, saat ini Daffa tengah berada di Jakarta untuk mengurus visa.
Ia dijadwalkan terbang ke Denmark pada 17 Juli mendatang bersama tim Barati Mendunia.
“Dari dulu memang dia suka sekali main bola. Bahkan hanya berlatih di lapangan voli, dia tetap semangat. Seminggu bisa tiga kali ikut latihan di LSS,” ujar Dedi.
Dipilih dari 2.300 Pemain
CEO Barati Mendunia, Krisna Wisnu Marsis, menyebut Daffa lolos dari proses seleksi ketat melibatkan 2.300 pemain dari 120 Sekolah Sepak Bola (SSB), mewakili 14 provinsi dan satu negara ASEAN.
“Dana Cup menjadi ajang pembentukan karakter tangguh, disiplin, dan sportif. Daffa adalah bukti bahwa mimpi besar bisa datang dari desa kecil,” ungkap Krisna dikutip dari laman banggamerahputih.id.
Sebagai informasi, Dana Cup Hjørring merupakan salah satu turnamen usia dini terbesar di Eropa yang diakui UEFA.
Ajang ini akan digelar pada 19 hingga 27 Juli 2025 dan diikuti ribuan pemain muda dari berbagai negara.
Sebelum keberangkatan ke Denmark, Ketua KONI Kabupaten Luwu, Suryanto, mengunjungi langsung keluarga Yoko di Desa Gandang Batu.
Suryanto memberikan apresiasi dan dukungan moral kepada bocah bermain di posisi gelandang itu.
“Kami mendapat informasi bahwa adik kita Muhammad Daffa Albisyakil terpilih mewakili Indonesia dalam turnamen Dana Cup Hjørring 2025. Ia satu-satunya pemain berusia 13 tahun dari Indonesia Timur yang akan tampil di ajang internasional ini. Ini prestasi luar biasa yang patut didukung,” ujar Suryanto.
Suryanto yang akrab disapa Anto menekankan, capaian Yoko menjadi contoh nyata bahwa keterbatasan fasilitas tidak boleh menghalangi prestasi.
“Fasilitas olahraga memang penting, tapi semangat dan ketekunan jauh lebih menentukan. Daffa membuktikan bahwa dari desa terpencil sekalipun, anak-anak bisa meraih mimpi jika gigih berlatih dan punya kemauan kuat,” tambahnya. (*)
Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Sauki Maulana