Daftar 16 Kasus Korupsi Libatkan Elite Dibongkar Prabowo Dalam Waktu 9 Bulan, Mahfud MD Kagum

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KASUS KORUPSI - Sebanyak 16 kasus korupsi yang diungkap tersebut diusut di era Prabowo sejak ia dilantik menjadi Presiden RI pada 24 Oktober 2024 lalu hingga sekarang.

TRIBUN-TIMUR.COM - Presiden Prabowo Subianto tak memberi kesempatan para koruptor leluasa meenjalankan aksinya.

Terbukti, baru sembilan bulan Prabowo memimpin Indonesia, sejumlah kasus korupsi sudah tercium dan beberapa sudah terbongkar.

Hal tersebut terungkap dalam Program Terus Terang milik Mahfud MD bertajuk 'Catatan Mahfud MD di 9 Bulan Pemerintahan Prabowo', ditayangkan di kanal YouTube Mahfud MD Official.

Mengenai hal ini, Mahfud pun memberikan apresiasi terhadap pemerintahan Prabowo.

 "Harus kita beri apresiasi, karena begini, dulu kasus-kasus lama tuh banyak yang tidak terungkapkan itu. Sekarang di era Pak Prabowo sudah mencapai 16 kasus yang khusus pusat," ujar Mahfud, dikutip pada Rabu (2/7/2025).

"Saya katakan di daerah-daerah itu kan masih sangat banyak juga ya, sudah mulai jalan," sambungnya.

Adapun, 16 kasus tersebut diusut di era Prabowo sejak ia dilantik menjadi Presiden RI pada 24 Oktober 2024 lalu hingga sekarang. 

"(Ada) 16 kasus dibuka, diusut di era pemerintahan Pak Prabowo sejak beliau dilantik tanggal 20 Oktober 2024 sampai dengan hari ini kita rekaman tanggal 1 Juli 2025 (9 bulan lebih)," jelas Host Terus Terang.

Berikut daftar kasus-kasus korupsi besar yang dibongkar selama kepemimpinan Prabowo.

  1. Gratifikasi Suap Perkara - Zarof Ricar (24 Oktober 2024)
     
    Zarof Ricar divonis 16 tahun penjara, tapi saat ini Jaksa mengajukan banding tidak terima dengan vonis hakim.

2. Impor Gula - Tom Lembong (29 Oktober 2024)

Proses hukum masih pada penetapan tersangka, belum vonis. Saat ini proses sidang masih terus berjalan.

3. Judol Pegawai Komdigi (4 November 2024)

Sama dengan kasus impor gula, kasus judi online (judol) pegawai Komdigi juga belum vonis dan saat ini proses sidang masih terus berjalan.

4. Pagar Laut (22 Januari 2025)

Masih diselidiki oleh Bareskrim dan Kejaksaan.

5. Dana CSR BI (22 Januari 2025)

Masih dalam penyelidikan KPK.

6. Dana Investasi PT Jiwasraya (7 Februari 2025)

Masih dalam penyidikan Kejaksaan.

7. PT Pertamina Patra Niaga (25 Februari 2025)
 
Berkas penyidikan selesai dan akan segera disidang.

8. Suap Pergantian Antarwaktu Harun Masiku (25 Februari 2025)

Proses sidang di Pengadilan Negeri masih berjalan hingga sekarang.

9. Kredit LPEI (3 Maret 2025)

Masih dalam proses penyidikan KPK.

10. Minyakita (13 Maret 2025)

Dalam penyidikan Bareskrim, Polda Banten dan Jawa Barat (Jabar).

11. Bank BJB (17 Maret 2025)

Dalam penyidikan KPK.

12. Suap Hakim Ekspor CPO (4 April 2025).

Masih dalam penyidikan Kejaksaan.

13. Kredit PT Sritex (22 Mei 2025)

Masih dalam penyidikan Kejaksaan.

14. Laptop Chromebook (28 Mei 2025)

Dalam penyelidikan Kejaksaan Agung.

15. TPPU Sugar Group Companies (13 Mei 2025)

Masih pengembangan Kejaksaan Agung.

16. Kuota Haji (19 Juni 2025)

Masih dalam penyelidikan KPK.

Mahfud Sebut Prabowo Sudah Komitmen Berantas Korupsi

Dalam kesempatan yang sama itu, Mahfud menilai pemberantasan korupsi di era Prabowo ini sudah bagus.

Dia lantas menceritakan, Prabowo dalam buku Paradoks Indonesia, juga sudah menyampaikan komitmennya dalam memberantas korupsi.

"Menurut saya, meskipun dengan segala kekurangannya, kemajuan-kemajuan untuk pemberantasan korupsi itu sudah bagus dan kita ukur aja dari komitmennya."

"Ini komitmennya saya ambil dari pernyataan Pak Prabowo yang narasinya dibuat oleh Pak Prabowo sendiri di dalam buku yang kemarin kita bahas Paradoks Indonesia," ujarnya.

"Di halaman 111 Pak Prabowo mengatakan begini, 'Kita butuh pendekar-pendekar demokrasi. Demokrasi kita sekarang mau bahkan sudah disandera. Demokrasi kita mau diperkosa, mau dan sudah dirusak dengan politik uang'."

"Lalu begini lagi, 'demokrasi adalah sistem orang yang beradab. Tapi kalau demokrasi diselewengkan, dicurangi, dipermainkan, ya berarti tidak perlu lagi kita berlaku sopan terhadap orang yang nyeleweng'. Kemarahan Pak Prabowo terhadap politik uang itu luar biasa sejak dulu," ungkap Mahfud. 

Mahfud juga menyampaikan, Prabowo sempat mengatakan, jika suatu negara tidak bisa mengatasi korupsi, maka negara itu akan bubar.

Oleh karena itu, Mahfud menilai, Prabowo masih memegang komitmen itu sampai sekarang karena terus mengungkap kasus-kasus korupsi besar sampai saat ini.

"Sejarah peradaban manusia mengajarkan setiap negara yang tidak mampu mengatasi korupsi di pemerintahannya, negara itu akan bubar, Pak Prabowo."

"Jadi dia sungguh-sungguh tuh, harus, kalau gak masuk ngatasi korupsi, kita akan bubar ini."

"Makanya Pak Prabowo pegang nampaknya komitmen ini dan mulai mengungkap kasus-kasus yang tadi belasan yang di tingkat pusat itu, itu kasus lama sebenarnya," katanya.

Selain itu, kata Mahfud, Prabowo juga menyatakan pemerintahan sekarang ini merupakan pemerintahan maling, salah satunya karena banyak elite politik yang mudah disogok.

Menurut Mahfud, hal tersebutlah yang kini menjadi tantangan untuk Prabowo.

"Pak Prabowo mengatakan, pemerintah kita ini pemerintahan maling. Nah itu kemudian dia katakan salah satu cirinya elite kita itu pembohong, mudah disogok, menjual diri, tidak punya harga diri. Nah, ini yang dihadapi Pak Bowo sekarang," ujarnya.

Maka dari itu, Mahfud memaklumi jika memang selama sembilan bulan kepemimpinan Prabowo ini masih ada berbagai catatan.

"Nah, langkah-langkah awal 9 bulan perjalanan ini, menurut saya, itu bisa memberi permakluman, masih ada catatan-catatan karena political barrier dan macam-macam political, macam-macam itu sudah biasa itu," ucapnya.

"Sehingga, menurut saya Pak Prabowo ini masih menata dulu, sampai pada saatnya ya sekurang-kurangnya setahun lah menurut saya, kalau terlalu lama besok sudah sibuk tahun politik kan," imbuh Mahfud.

 (Tribunnews.com/Rifqah)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Daftar 16 Kasus Korupsi Besar yang Sudah Dibongkar Prabowo selama 9 Bulan Kepemimpinan

Berita Terkini