TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Dinas Pendidikan Kota Makassar terus memantau akses sistem penerimaan murid baru (SPMB) tingkat SMP.
Diketahui, website pendaftaran SPMB SMP mengalami gangguan alias ngadat pada hari pertama pendaftaran, Senin (30/6/2025).
Lambatnya akses disebabkan oleh tingginya jumlah pengguna yang mengakses situs tersebut secara bersamaan.
Selain calon siswa SMP, laman pendaftaran juga diakses oleh wali murid jenjang SD untuk melihat hasil pengumuman.
“Memang karena bersamaan antara pengumuman jenjang SD dengan pendaftaran SMP, ini juga yang membuat kapasitasnya kami agak menurun,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman.
Achi menyampaikan, jika akses tetap lambat, maka pendaftaran jalur domisili berpotensi diperpanjang hingga 4 Juli 2025.
“Batas akhir pendaftaran domisili hingga 3 Juli, tapi kalau masih bermasalah, kami akan perpanjang hingga tanggal 4. Kami akan terus memantau perkembangannya,” ujarnya.
Dinas Pendidikan Makassar juga telah bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) untuk memastikan kelancaran jaringan selama proses SPMB.
Ia berharap masalah ini segera teratasi agar proses seleksi bisa berjalan lancar.
Ketua SPMB Kota Makassar, Syarifuddin, menyampaikan bahwa hingga pukul 09.30 WITA, jumlah calon siswa yang berhasil menyelesaikan pendaftaran jalur domisili mencapai 5.968 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 557 berkas telah terverifikasi dan 498 peserta dinyatakan lolos atau diterima.
Adapun kuota jalur domisili adalah sebanyak 6.668 kursi.
"Kuota jalur domisili 6.668, afirmasi 2.753, mutasi 691, prestasi akademik 2.062, dan prestasi nonakademik 1.358," jelas Syarifuddin.
Penentuan kuota tersebut mengacu pada petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat, yaitu: jalur domisili 50 persen, prestasi 25 persen, afirmasi 20 persen, dan perpindahan orang tua 5 persen. (*)